PBB, New York (ANTARA News) - PBB, Kamis (6/12), menyuarakan keprihatinan mengenai kerusuhan dan hilangnya nyawa di Mesir pada Rabu malam.

Pernyataan tersebut dikeluarkan saat Juru Bicara PBB Martin Nesirky menjawab pertanyaan wartawan dalam taklimat harian mengenai situasi saat ini di Mesir.

"Dalam proses peralihan ini, terserah kepada rakyat Mesir untuk memutuskan masa depan mereka, dan melakukan itu melalui proses dialog damai," kata Nesirky, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat malam. "PBB terus memantau perkembangan secara seksama."

Kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir, Kamis, mengumumkan lima anggotanya telah tewas dan sebanyak 1.500 orang lagi cedera dalam bentrokan Rabu antara penentang dan pendukung Presiden Mesir Mohamed Moursi.

Kelompok tersebut mengatakan di dalam satu pernyataan di Kairo, Ibu Kota Mesir, bentrokan berkecamuk ketika beberapa kelompok bersenjata berusaha menerobos ke dalam istana presiden, dan menggambarkan peristiwa itu sebagai pengkhianatan, gangguan dan teror.

Sebagian rakyat Mesir telah memprotes deklarasi undang-undang dasar yang dikeluarkan oleh Presiden Moursi dan rancangan undang-undang yang terutama ditulis oleh kelompok Islam.
(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012