Padang (ANTARA) - Pakar transportasi publik dari Universitas Andalas (Unand) Padang Yosritzal mengatakan pengurangan volume kendaraan akan jauh lebih efektif dalam menekan kemacetan di kota-kota besar, termasuk di Sumatera Barat (Sumbar).

"Kalau ini kita laksanakan secara bersamaan mengurangi volume kendaraan, akan jauh menurunkan tingkat kemacetan," kata Yosritzal di Padang, Kamis.

Yosritzal mengatakan dalam sebuah teori persoalan macet dapat dikaitkan antara volume dan capacity (kapasitas). Apabila volume berkapasitas atau mendekati angka satu atau lebih dari 0,75, sudah termasuk macet.

Baca juga: Perusahaan otobus berharap lintas Sumatera bebas macet saat mudik

Untuk mengatasi macet, lulusan Newcastle University tersebut mengatakan terdapat sejumlah solusi, salah satunya dengan mengurangi volume, dan menaikkan kapasitas. Pada umumnya penyelenggara negara (pemerintah) cenderung menaikkan kapasitas dengan cara menambah lebar jalan dan membuka jalan baru.

Menurut akademisi Unand tersebut, pengurangan volume kendaraan akan jauh lebih efektif daripada peningkatan kapasitas. Caranya, yakni melakukan manajemen kebutuhan transportasi masyarakat.

Bahkan, bagi masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi diharuskan mempunyai garasi yang cukup agar tidak mengganggu fasilitas umum. Tidak hanya itu, menaikkan tarif parkir dan pajak kendaraan juga bisa menjadi solusi menekan angka kemacetan di jalan raya.

Terkait arus mudik Lebaran 2023, Yosritzal mengatakan tidak cukup hanya mengutamakan atau mengedepankan aspek keamanan. Namun, lebih dari itu, mudik yang dilakukan setiap musim Lebaran harus memenuhi unsur aman, nyaman, cepat, selamat, murah, dan ramah lingkungan.

Baca juga: Menteri PUPR janjikan tambah kantong parkir cegah macet jalan tol

Baca juga: Pemprov Jateng antisipasi simpul macet objek wisata saat Lebaran


Ia mengatakan tradisi mudik menjadi tantangan bagi pemerintah. Sebab, tidak sedikit masyarakat yang berpikiran setiap tahun akan selalu terjadi kemacetan terutama saat Lebaran.

"Ini kita mengubah persepsi atau prasangka masyarakat bahwa selama ini aparat tidak bekerja akibat setiap tahunnya selalu macet," ujar dia.

Menurutnya, harapan dari masyarakat, bagaimana pemerintah membuat suatu kebijakan, khususnya dalam menangani macet yang berbeda dari tahun sebelumnya. Sehingga, stigma macet setiap Lebaran bisa terbantahkan.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023