limbah B3 medis sangat berbahaya bagi lingkungan
Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution meminta seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), terutama rumah sakit jangan membuang limbah berbahaya dan beracun (B3) medis sembarangan.

"Sebab limbah B3 medis sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar, jika dibuang ke TPS (tempat pembuangan sementara)," tegas Bobby di Medan, Kamis.

Wali kota menyebut berbagai limbah medis yang dihasilkan dari kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan dapat mencemari air, tanah maupun udara.

Sedangkan bagi kesehatan akan berdampak terhadap gangguan sistem pernapasan, sistem pencernaan, tumbuh kembang anak, gangguan jaringan paru-paru dan hati.

Baca juga: Pemprov Jabar dan BUMD Jasa Medivest kolaborasi kelola limbah medis
Baca juga: Dinkes Anambas upayakan izin pengolahan limbah medis

Undang-undang No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur setiap orang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3.

"Saat saya meninjau kebakaran beberapa titik di TPA (tempat pembuangan akhir) Terjun, Senin (3/4) dini hari, kami menemukan limbah B3 medis dibuang sembarangan di TPA," tuturnya.

Wali kota juga menginstruksikan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan memastikan seluruh fasyankes telah bekerja sama dengan perusahaan pengolahan limbah B3.

"Saya minta dinas terkait mengecek seluruh rumah sakit dan tempat pelayanan kesehatan apakah sudah bekerja sama dengan perusahaan pengolahan limbah B3 medis," tegasnya.

Diketahui, Pemerintah Kota Medan telah menerbitkan Peraturan Daerah Kota Medan No.1/2016 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

"Saya ingin benar-benar memastikan sampah limbah B3 medis sudah ditangani dengan tepat dan tidak dibuang sembarangan," kata Bobby.

Baca juga: Peneliti ingatkan dampak mikroplastik dari limbah masker di lingkungan
Baca juga: Wakil Ketua DPD dorong pemerintah kembangkan pengolahan limbah medis

 

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023