Biar ada efek jera
Jakarta (ANTARA) - Kepala Terminal Kalideres Jakarta Barat, Revi Zulkarnaen mengimbau kepada calon pemudik agar tidak berangkat ke kampung halaman melalui terminal bayangan, melainkan menggunakan terminal resmi pemerintah untuk menjamin keamanan dan keselamatan penumpang.

"Sekarang banyak perusahaan otobus yang yang membuat titik penjemputan tanpa izin atau sesuai aturan yang berlaku," kata Zulkarenaen di Jakarta Barat pada Jumat.

Menurut Zulkarnaen, penumpang akan mendapatkan kerugian apabila menggunakan terminal bayangan. 

Pertama, lanjut Zulkarnaen, adalah soal keselamatan penumpang. Bus-bus di terminal resmi menerapkan banyak tahap uji kelayakan kendaraan, seperti uji rem, uji lampu, dan uji lainnya.

Kedua, supir-supir bus juga melewati tes kesehatan dan tes urine, sehingga layak secara fisik untuk mengemudi dan membawa penumpang . 

"Sementara itu, bus-bus terminal bayangan tidak pernah melawati langkah-langkah prosedural semacam itu. Jadi cukup bahaya bagi perjalanan mudik, apalagi jika jarak tempuhnya jauh. Resiko kecelakaan juga semakin besar. Belum lagi kalau ada yang merokok di dalam bus. Itu membuat penumpang semakin tidak nyaman saja," ungkap Zulkarnaen. 

Sebelumnya, lanjut Zulkarnaen, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Sudin Perhubungan Jakarta Barat sudah pernah menindak terminal-terminal bayangan tersebut.

Bus-bus yang ditangkap kemudian dikandangkan, namun penindakkan tersebut tidak memberikan efek jera. 

"Saya lebih menyarankan agar diberlakukan pembekuan dan pencabutan izin trayek bagi bus-bus tersebut. Bila perlu beri sanksi bagi perusahaan otobusnya. Biar ada efek jera," tutup Zulkarnaen. 

Baca juga: Sudinhub Jakbar imbau pemudik tidak gunakan terminal bayangan

Baca juga: Satpol PP beri penyuluhan terakhir terminal bayangan di Pondok Pinang

Baca juga: Terminal Kalideres tambah ruang tunggu dan fasilitas hiburan mulai H-7

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023