Jakarta (ANTARA) - Timnas Teqball Indonesia memiliki modal awal menuju SEA Games XXXII/2023 di Kamboja setelah meraih dua perunggu pada ajang Pra-SEA Games di Phnom Penh, Kamboja, 5-8 April.

Kedua medali perunggu tersebut masing-masing diraih pada nomor ganda putra Yoga Ardika Putra/Benediktus Budi Setyoko dan tunggal putri Jasmini.

Pada nomor ganda putra, Indonesia memenangi laga perebutan tempat ketiga atas Malaysia yang diwakili Muhammad Eizlanrakhli/Mohd Hanifah dengan skor 2-1 (8-12, 12-9, 12-0).

Sementara Jasmini menang atas wakil Kamboja 2 Meysreymeas pada pertandingan perebutan perunggu dengan skor 2-0 (12-4, 12-4).

Baca juga: Bola voli putra Indonesia terhindar dari grup neraka SEA Games 2023

Pelaksana Tugas Ketua Umum Pengurus Pusat Indonesia Teqball (PP Inateq) Jovinus Calvin Legawa memberikan apresiasi atas perjuangan Timnas Teqball Indonesia yang mampu meraih medali.

"Selamat atas raihan medali perdana Timnas Teqball Indonesia. Ini merupakan awal yang baik di Pra-SEA Games 2023 Kamboja, kita telah mendapatkan dua medali perunggu dari nomor tunggal putri dan ganda putra," kata Jovinus Calvin Legawa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Raihan dua medali perunggu tersebut, kata Calvin, menjadi modal untuk mempersiapkan atlet lebih baik lagi di sisa waktu menuju SEA Games 2023 yang secara resmi bergulir pada 5-17 Mei.

"Kami akan melakukan evaluasi untuk mempersiapkan atlet lebih baik lagi dalam tiga pekan tersisa sehingga bisa meraih prestasi lebih baik lagi," ujarnya menambahkan.

Ajang Pra-SEA Games Teqball diikuti empat negara yakni Indonesia, Kamboja, Thailand, dan Malaysia.

Dalam ajang tersebut, Indonesia menurunkan lima atlet yakni Benediktus Budi Setyoko, Yoga Ardika Putra, Herdinda Yuliarti, Gabriella Jessica Pongbura, dan Jasmini di bawah asuhan pelatih Muhammad Fitrah.

Adapun pada SEA Games Kamboja, teqball masuk kategori cabang olahraga demonstrasi.

Baca juga: Atlet loncat indah rogoh kantong pribadi guna persiapan SEA Games 2023

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023