Jakarta (ANTARA News) - Bekas rumah milik penulis Charles Dickens di London kembali dibuka untuk umum pada Senin (10/12), setelah perbaikan selama delapan bulan berbiaya lima juta dolar AS untuk merayakan dua abad kelahiran sang penulis.

Dickens tinggal di 48 Doughy Street, London, bersama keluarganya antara tahun 1837 dan 1839. Di sana, pada pertengahan usia 20-an, ia menulis "Oliver Twist" dan "Nicholas Nickelby" yang membesarkan namanya di dunia sastra.

Kepada Reuters, Direktur Museum Florian Schweizer mengatakan rumah bata berlantai empat itu dikembalikan ke kemegahan awal zaman Victoria agar suasana museum tidak terlalu terasa.

"Kami ingin mengembalikannya sebagai rumah, jadi pengunjung bisa merasa seperti benar-benar mengunjungi Charles Dickens dan bahwa dia mungkin akan kembali lagi suatu saat," katanya.

Museum Charles Dickens diresmikan tahun 1925 dan menjadi satu-satunya tempat tinggal Dickens di London yang tersisa.

Pembukaan kembali museum juga menandai pembukaan dapur dan loteng rumah untuk pertama kali.

Pengunjung tidak dipandu melihat-lihat rumah bercahaya remang dengan tanda pada dinding museum, tapi lukisan siluet Dickens muda, dengan rambut panjang dan tanpa jenggot, bertentangan dengan gambaran "Dickens tua," kata Schweizer.

Pengunjung bisa melihat ruang tamu penulis, gudang anggur, kamar tidur, dan ruang kerja Dickens.

Di ruang kerja Dickens yang dikelilingi rak buku setinggi langit-langit, terdapat meja tulis tempat dia menyelesaikan "The Pickwick Papers" dan membayangkan karakter Oliver Twist dan Nikolas Nickelby.

"Dia bisa hanya menjadi sensasi sebuah novel, tapi di sini ia membangun reputasi pertamanya dengan 'The Pickwick Papers.' Ketika ia pindah, meja itu juga ada di sana," kata Schweizer serta menambahkan rumah itu memiliki dimensi "inspirasi" bagi pengunjung muda.

"(Meja) itu bagian dari awal karier, karenanya dia spesial," katanya.

Dickens tinggal di rumah itu bersama istrinya Catherine, tiga anak tertua dari 10 anaknya, dan adik iparnya Mary.

Mary meninggal dunia di rumah itu pada usia 17 tahun, masa duka yang membuat Dickens tidak bisa menulis selama beberapa minggu dan memberikan inspirasi untuk menciptakan karakter heroik dalam novelnya.

Kamar tidur Mary menjadi refleksi hubungan Dickens dengan kematian dan memperlihatkan foto-foto langka kecelakaan kereta api di Staplehurst, Kent, tahun 1865. Dickens dan kekasihnya Ellen Ternan selamat dari kecelakaan itu.

Selain diperbaiki, museum itu juga diperbesar. Bangunan disampingya, 49 Doughty Street, dijadikan pusat studi untuk mengakomodasi kunjungan dari sekolah dan juga memperbaiki fasilitas bagi kaum difabel.

Dalam museum itu, Februari nanti, akan dipamerkan kostum dari film adaptasi novel Dickens "Great Expectations," termasuk kostum Abel Magwitch (Ralph Fiennes) dan Miss Havisham (Helena Bonham Carter).

(nta)


Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012