Tujuannya mengetahui ketersediaan bahan pokok, fluktuatif harga dan kendala yang dihadapi pedagang serta pembeli
Jakarta (ANTARA) - Satgas Pangan Polri seluruh wilayah dari tingkat pusat dan daerah bergerak melakukan pengecekan langsung ke pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023.

"Berdasarkan arahan Bapak Kapolri, Satgas Pangan Polri agar betul-betul memperhatikan arahan dari Bapak Presiden untuk menekan angka inflasi khususnya kenaikan harga pangan dalam memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2023,” kata Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Pol. Whisnu Hermawan, di Jakarta, Senin.

Jenderal bintang satu itu menjelaskan, Satgas Pangan Polri tingkat pusat hingga daerah secara rutin turun langsung melakukan operasi pasar.

Langkah ini, kata dia, merupakan salah satu upaya dalam pengawasan dan pengendalian terhadap bahan pokok serta mengantisipasi gangguan terhadap proses distribusi bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

"Tujuannya mengetahui ketersediaan bahan pokok, fluktuatif harga dan kendala yang dihadapi pedagang serta pembeli," tuturnya.

Baca juga: Polri pastikan stok pangan aman hingga Lebaran 2023

Baca juga: Kapolri minta Bareskrim pastikan ketersediaan pangan jelang Ramadhan


Menurut Whisnu, jajarannya telah memulai pengecekan ke pasar-pasar sejak Jumat (7/4) lalu. Anggota Satgas Pangan Polri melakukan pemantauan langsung ke sejumlah pasar di wilayah Jabodetabek. Sementara, lanjutnya Satgas daerah melakukan kegiatan di wilayah hukum masing-masing.

Dari hasil pengecekan itu, kata dia, ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional mencukupi. Namun, ada beberapa kebutuhan pokok yang menjadi atensi terkait stabilitas harga meliputi telur ayam ras, daging sapi, daging ayam ras, tepung terigu, minyak goreng, cabai dan beras.

Whisnu mengungkapkan, penyebab perbedaan harga yakni karena adanya perbedaan level kualitas bahan pokok. Selain itu, perbedaan margin keuntungan antar pedagang juga turut menjadi penyebab perbedaan harga.

Lebih lanjut Whisnu memastikan pasokan rantai distribusi bahan pokok lancar. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan analisa dan evaluasi terkait bahan pokok, apabila ditemukan kendala di lapangan dapat segera dipecahkan.

"Satgas Pangan Polri baik pusat maupun daerah juga akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku jika ditemukan penyimpangan yang mengganggu ketersediaan pangan berdasarkan asas ultimum remedium tanpa mengganggu rantai pasok distribusi," papar Whisnu.

Baca juga: Satgas Pangan Polri bantu pemda kendalikan harga pangan cegah inflasi

Hasil pengecekan Satgas Pangan, terdapat beberapa harga bahan pokok yang fluktuatif dibandingkan dengan harga bulan lalu, seperti harga cabai rawit merah turun 26,67 persen, harga bulan lalu Rp66 ribu per kg, saat ini Rp48.400 per kg, harga bawang merah turun 4,83 persen, yakni dari Rp37.300 per kg bulan lalu, menjadi Rp35.500 per kg, kedelai juga turun 0,64 persen, dari harga Rp15.600 per kg menjadi Rp15.500 kg.

Sedangkan harga yang naik, telur ayam ras naik 4,88 persen, dari Rp28.700 per kg menjadi Rp30.100 per kg, daging sapi naik 0,29 persen dari Rp137.300 per kg menjadi Rp137.700 per kg.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023