Pariwisata berkualitas ditunjukkan dengan peningkatan nilai tambah diterima oleh tuan rumah atau masyarakat setempat.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan semua pihak perlu berkolaborasi untuk mengatasi tujuh isu pembangunan kepariwisataan di Indonesia, agar terwujud pariwisata yang berkualitas.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Tingkat Menteri terkait finalisasi Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional/Integrated Tourism Master Plan (RIDPN/ITMP), di Kantor Bappenas, dikutip dari Instagram resmi @suharsomonoarfa, Jakarta, Selasa.

“Pariwisata berkualitas ditunjukkan dengan peningkatan nilai tambah yang diterima oleh tuan rumah atau masyarakat setempat, peningkatan nilai devisa melalui peningkatan lama tinggal dan belanja para wisatawan, peningkatan kualitas destinasi, kesiapan industri dan masyarakat, serta kapasitas SDM (sumber daya manusia) pariwisata,” kata dia.

Ke-7 isu pembangunan kepariwisataan yang disebutkan mencakup penurunan kualitas lingkungan, kualitas tata kelola destinasi yang rendah, pelayanan pariwisata kurang prima, kapasitas SDM pariwisata yang masih rendah, keterbatasan aksesibilitas udara, darat, dan laut, kekurangan investasi di sektor pariwisata, dan minimnya kesiapsiagaan terhadap bencana.

Saat ini, kolaborasi tersebut difasilitasi melalui Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) dengan harapan bahwa setiap destinasi yang dikembangkan memiliki arahan yang jelas dan terkoordinasi untuk memperbaiki tata kelola, aksesibilitas, infrastruktur dasar, kapasitas masyarakat, serta meningkatkan investasi.

“Destinasi pariwisata yang dibahas dalam pertemuan ini, antara lain Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Raja Ampat, dan Wakatobi,” ujarnya pula.

Dalam kesempatan itu, Kepala Bappenas juga mengungkapkan bahwa pedoman perencanaan sektor pariwisata ke depan yang perlu diperhatikan bersama mencakup peningkatan daya saing dan membangun ketahanan sektor pariwisata, termasuk melalui diversifikasi aktivitas ekonomi dalam rantai pasok pariwisata.

“Ini didukung kesiapan destinasi pariwisata, perbaikan lingkungan usaha yang kondusif, termasuk bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pembangunan citra pariwisata yang berkualitas,” kata Suharso.
Baca juga: Menhub: Pembangunan transportasi di Aceh pacu pertumbuhan pariwisata
Baca juga: Wakil Ketua MPR dorong akselerasi pembangunan sektor pariwisata


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023