Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mulai mendistribusikan beras cadangan pemerintah kepada ribuan keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Kediri sebagai upaya membantu mereka memenuhi kebutuhan pokok sekaligus menjaga inflasi agar stabil.

Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Paulus Luhur Budi mengemukakan dalam program ini, setiap penerima mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram. Pihaknya juga melakukan monitoring untuk pendistribusian beras tersebut.

"Kami melakukan monitoring pelaksanaan guna memastikan proses distribusi di wilayah Kota Kediri berjalan tertib dan tepat sasaran," katanya di Kediri, Selasa.

Adapun jumlah KPM di Kota Kediri, untuk Kecamatan Kota sebanyak 8.907 KPM, kemudian Kecamatan Mojoroto 11.497 KPM, serta Kecamatan Pesantren 11.408 KPM, dengan total penerima 31.812 KPM.

Baca juga: Pemkab Sidoarjo salurkan bantuan pangan untuk 92 ribu warga

Baca juga: Sebanyak 283.562 keluarga di Garut dapat bantuan beras


Ia menyebut, program dari pusat ini dilakukan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Selain itu, bantuan pangan ini juga diharapkan dapat membantu mengendalikan harga beras di pasaran.

Program tersebut, kata dia, dilaksanakan selama kurun waktu tiga bulan, dimulai pada Maret hingga Mei 2023. Pada April 2023, pendistribusian beras cadangan pemerintah ini dilaksanakan pada tanggal 11 April di Kecamatan Kota, 14 April di Kecamatan Pesantren dan 17 April di Kecamatan Mojoroto.

Untuk mendapatkan beras bantuan jenis medium seberat 10 kilogram ini, penerima manfaat cukup menunjukkan KTP atau KK asli kepada petugas di lapangan. Apabila data yang ditunjukkan sudah sesuai, maka KPM bisa membawa pulang beras bantuan secara langsung.

"Kriteria penerimanya yakni sama dengan KPM yang menerima bantuan pangan nontunai (BPNT)," ujar dia.

Paulus berharap agar bantuan yang digulirkan dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan jelang Hari Raya Idul Fitri.

Ia pun berharap, beras bantuan itu bisa dimasak untuk keluarga dan bukan dijual lagi.

"Sebaiknya jangan dijual atau diuangkan, tetapi dimasak untuk keperluan rumah tangga," kata Paulus.

Sutarno, PKM asal Kelurahan Banjaran, Kecamatan Kota, mengatakan bantuan ini tentunya sangat bermanfaat untuk keluarganya. Apalagi, harga beras saat ini masih mahal.

Ia juga berterima kasih kepada pemerintah yang telah membantu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.

"Bantuan ini tentunya akan kami manfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saat Ramadhan hingga menjelang Lebaran nanti," kata Sutarno.*

Baca juga: Direksi Pos Indonesia tinjau distribusi bantuan pangan beras di Jatim

Baca juga: Bulog Sulteng salurkan 2.488 ton bantuan beras bagi warga prasejahtera

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023