“Sebagian besar akan kita gunakan untuk pembelian mesin-mesin operasional dan peralatan baru untuk kontraktor pertambangan kami di PAMA jumlahnya sekitar 850 juta dolar AS,” kata Iwan dalam konferensi pers UNTR di Jakara, Rabu.
Selanjutnya, senilai 190 juta dolar AS akan digunakan untuk meningkatkan belanja modal bagi perusahaan tambang emas di bawah UNTR yakni Agincourt Resources.
UNTR juga akan melanjutkan beberapa peningkatan kapasitas produksi dan infrastruktur di tambang batu bara perseroan yang akan menghabiskan belanja modal sekitar 70 sampai 80 juta dolar AS.
“Sisanya yang kecil-kecil dari anggaran belanja modal akan dibagi untuk berbagai bisnis kami,” imbuh Iwan.
Ia menambahkan, dana belanja modal tersebut akan berasal dari kas internal UNTR karena neraca keuangan UNTR dipandang masih cukup kuat, tapi kalaupun dibutuhkan biaya dari perbankan, perseroan akan mempersiapkannya.
Adapun untuk 2023, UNTR menargetkan penjualan alat berat sekitar 5.500 sampai enam ribu unit dimana sebanyak 1.200 sampai 1.400 berupa penjualan alat berat besar.
Ia juga menargetkan penjualan batu bara dari tambang di bawah UNTR akan mencapai sebesar 10,3 juta ton.
“Terakhir, target untuk penjualan emas dari perusahaan kami Agincourt Resources akan mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun lalu. Targetnya di 150 sampe 175 ribu ons emas ekuivalen tahun ini,” imbuhnya.
Baca juga: PT UNITED TRACTORS TBK dan PT POWER SERVICE INDONESIA menandatangani Persetujuan Kerja Sama untuk menghadirkan sistem manajemen energi yang disesuaikan untuk alat berat pertambangan di Indonesia
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
