... bakso sapi campur daging babi ini salah satu dampak kekurangan daging... "
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (APMISO) Indonesia, Tri Setyo Budiman, mengatakan, kekurangan suplai daging sapi menjadi pemicu pemakaian daging celeng (babi hutan). Karena suplai minim maka daging sapi melonjak harganya, sempat Rp100.000 perkilogram.

Di Jakarta, "temuan" pemakaian daging celeng sebagai oplosan daging untuk bakso sapi, terjadi di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. 

"Kejadian bakso sapi campur daging babi ini salah satu dampak kekurangan daging," kata Budiman, saat ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Jumat. Menurut dia, sudah sejak Hari Raya Idul Fitri 2012 ini, harga daging naik serta pasokannya yang berkurang. 

"Sudah sejak lebaran harga daging naik dan pasokannya juga berkurang," katanya. Dia mengatakan, keperluan pedagang bakso di Jakarta akan daging sapi mencapai 12 ton per hari, untuk memenuhi sekitar 50.000 pedagang bakso di Jakarta. 

Jika diterjemahkan dalam angka, keperluan daging sapi itu baru bisa dipenuhi dengan 200 sapi sehari, yang 70 persen dari angka itu diserap pedagang bakso. 
 
Untuk mengganti sementara daging segar yang sulit didapat tersebut, dia mengatakan, pedagang bakso mendapat bantuan berupa daging beku dari Kementerian Perindustrian. 

"Namun itu juga belum mencukupi kebutuhan," katanya. Kasus bakso yang menggunakan daging babi ini terungkap setelah Suku Dinas Peternakan dan Perikana DKI Jakarta Selatan memeriksa tempat penggilingan bakso di Pasar Cipete, Jakarta Selatan. 

(dny

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012