Pontianak (ANTARA) - Warga di pinggiran Sungai Kapuas Kota Pontianak Kalimantan Barat pada hari-hari menjelang berakhirnya Ramadhan, tengah menyiapkan meriam karbit untuk dimainkan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Persiapan meriam karbit, selain untuk melestarikan tradisi permainan tersebut juga sebagai persiapan untuk mengikuti festival yang akan diadakan saat malam takbiran, Jumat (21/4) mendatang.

Ketua Kelompok Meriam Karbit Assafuan Nurul Hidayah, Muhammad Andi, di Pontianak, Senin mengatakan persiapan meriam karbit sudah mencapai 80 persen dan pihaknya siap turut serta memeriahkan Festival Meriam Karbit Kota Pontianak tahun 2023 menyambut Idul Fitri 1444 H.

"Untuk tahun ini satu bulan sebelum Ramadhan kita sudah persiapan karena harus cari kayu. Alhamdulillah dalam dua minggu, sudah jadi dan bisa naik hingga untuk persiapan kali ini sudah mencapai kurang lebih 80 persen," kata Andi.

Dia menyebutkan untuk jenis kayu yang digunakan kali ini berjenis Mabang berdiameter 70 centimeter dan panjang kurang lebih mencapai 5 meter.

Dia menambahkan untuk kategori penilaian festival, ada beberapa kategori penilaian yaitu harus memiliki corak mengandung unsur budaya Melayu Pontianak dan bunyi atau suara dentuman dari meriam tersebut.

"Untuk festival itu ada beberapa kategori yaitu pertama untuk bunyi 50 persen, kedua ditambah seni dan budaya dekorasi segala macam motif Melayu. Tahun ini diselenggarakan dengan ketentuan seperti itu dan hasil rapat kemarin setiap pelukisan tidak boleh menggunakan mal harus murni dari tangan sendiri," ujar dia.

Baca juga: Bupati Manggarai Barat ajak warga jaga kebersihan selama ASEAN Summit

Kegiatan permainan meriam karbit dilaksanakan di 27 titik. Untuk di Pontianak Timur ada 15 titik dari Jalan Bugis, Tambelan Sampi, Banjar Serasan sampai ke Parit Mayor dan untuk Pontianak Selatan Tenggara berjumlah 12 titik dari dekat jalan Barito sampai ke Gang Sosial di Imam Bonjol.

Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan dalam kesempatan terpisah menyatakan untuk tahun ini pemerintah kota setempat siap kembali menggelar festival permainan meriam karbit, setelah selama tiga tahun vakum dari kegiatan tersebut.

Menurut dia, Festival Meriam Karbit mengingatkan warga kepada sejarah serta mencerminkan makna keberanian. Tradisi yang biasa terlaksana kala akhir Ramadhan itu, menurutnya juga menumbuhkan semangat kebersamaan.

"Masyarakat Pontianak sudah lama menantikan Festival Meriam Karbit. Tahun ini akan kita selenggarakan dengan meriah," ujarnya.

Bahasan berharap Festival Meriam Karbit menarik wisatawan dari daerah lain untuk hadir saat acara.

"Meriam Karbit ini khas milik Pontianak. Mudah-mudahan bisa masuk kalender wisata nasional, bahkan dikenal dunia," ujarnya.

Baca juga: Pakar Unej dorong ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dunia
Baca juga: Polri manfaatkan 115 unit kendaraan listrik selama ASEAN Summit

Pewarta: Nurul Hayat
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023