Jakarta (ANTARA) - Beberapa tarian tradisional Indonesia memeriahkan pertunjukan tari yang bertujuan untuk penggalangan dana atau "dance-a thon" yang diselenggarakan oleh sanggar seni Ombetja Yehinga Organisation (OYO) di Pusat Kebudayaan Prancis di Windhoek, Namibia pada Jumat (14/4).

Dalam keterangan tertulis KBRI Windhoek yang diterima di Jakarta, Senin, ada tiga tarian tradisional lndonesia yang ditampilkan dalam pertunjukan tersebut, yaitu Pendet, Ratoh Jaroe, dan Maumere.

Penampilan tarian tradisional Indonesia dibuka oleh penjelasan mengenai Tari Pendet oleh Anti Pratignyo, istri Duta Besar RI untuk Namibia, Y.M. Wisnu Edi Pratignyo.

Anti menjelaskan mengenai makna Tari Pendet dan memperagakan beberapa gerakan dasar dalam Tari Pendet sebelum tarian tersebut ditampilkan oleh empat anak perempuan staf KBRI Windhoek.

Penampilan Tari Pendet diikuti oleh Tari Ratoh Jaroe asal Aceh. Tari Ratoh Jaroe dibawakan oleh tujuh orang penari yang merupakan warga lokal asal Kota Windhoek, Namibia. Para penari asal Namibia itu sebelumnya telah mendapatkan pelatihan intensif dari tim KBRI Windhoek

“Latihan dilakukan selama satu bulan oleh anggota staf KBRI dan Anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI Windhoek”, ungkap Ari Hadiman, Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Windhoek.

Direktur Sanggar Seni OYO Phillipe Talavera menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi KBRI Windhoek dalam acara dance-a-thon.

“Kami berterima kasih atas dukungan KBRI dalam pertunjukan. Tarian tradisional Indonesia sangat menarik dengan pakaian tari tradisional yang berwarna-warni”, kata Talavera, menambahkan bahwa para penari sanggar OYO juga tertarik untuk mempelajari tarian Indonesia lainnya yang bernuansa dinamis seperti Ratoh Jaroe.

Tari Maumere yang dibawakan oleh staf KBRI Windhoek pun menutup rangkaian penampilan KBRI dalam pertunjukan tari tersebut.

Baca juga: KBRI promosikan "Bali and Beyond" dalam pameran wisata di Namibia
Baca juga: KBRI Windhoek berupaya tingkatkan kunjungan wisatawan dari Namibia
Baca juga: KBRI adakan pagelaran promosikan budaya Indonesia di Namibia

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023