Jakarta (ANTARA) -
Forum Zakat Nasional menghadirkan perempuan untuk menjadi pahlawan zakat dan memberdayakan mereka untuk memperluas manfaat dari zakat.
 
“Pengelolaan zakat untuk perempuan adalah salah satu contoh konkret perluasan manfaat dari zakat, dan kami menyadari bahwa Perempuan adalah entitas penting dalam masyarakat, pondasi utama dalam keluarga,” kata Sekretaris Umum Forum Zakat Nasional Irvan Nugraha berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
 
Irvan mengatakan, momen Hari Zakat Nasional yang jatuh pada 27 Ramadan perlu dioptimalkan untuk memperkuat dan memperbanyak syiar zakat demi memperluas manfaatnya.
 
Forum Zakat Nasional juga telah menghadirkan banyak program pemberdayaan perempuan baik dari segi kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi.
 
Pengurus Bidang Inovasi Forum Zakat Nasional Humairoh Anahdi mengatakan, empati adalah keunggulan utama yang dimiliki oleh perempuan.
 
“Dalam hal pengelolaan zakat, empati inilah poinnya, untuk itu keterlibatan perempuan di lingkungan sosial tetap bisa sejalan dengan fitrahnya,” kata dia.
 
Humairoh juga mengatakan, keterlibatan perempuan sebagai aktor utama dibutuhkan, utamanya ketika terjadi bencana.
 
Pentingnya melibatkan perempuan dalam pengelolaan zakat juga diamini oleh Direktur Fundraising Dompet Dhuafa, Etika Setiawanti, yang mengatakan bahwa peran perempuan juga luar biasa tanpa mengurangi sisi fitrahnya.
 
“Di Dompet Dhuafa, manajemen melibatkan perempuan, lebih dari 40 persen. Dalam perekrutan, tidak memandang laki-laki dan perempuan, termasuk saat memilih Da’i,” kata Etika.
 
Tak hanya itu, dapat dipastikan bahwa penerima manfaat Dompet Dhuafa baik secara langsung maupun tidak langsung diisi oleh perempuan.

“Kami punya program yang berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) yaitu pemberdayaan perempuan di Bali untuk menjadikan mereka woman entrepreneur, kemudian RS Dompet Dhuafa, LKC dan Klinik di berbagai kota mulai dari bidan, dokter, perawat, diisi oleh perempuan," lanjut Etika.
 
Sementara itu, Perwakilan Komunitas Jurnalis Berhijab Zahra mengatakan, perempuan memang harus memiliki kesadaran untuk terlibat di bidang zakat.
 
Secara terpisah, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, zakat mampu mendorong rasa solidaritas dan tenggang rasa kepada kelompok rentan, khususnya masyarakat miskin yang di dalamnya termasuk perempuan dan anak-anak.
 
“Telah banyak kolaborasi yang dilakukan KemenPPPA bersama asosiasi Forum Zakat dalam membantu perempuan dan anak saat terdampak COVID-19, demikian juga yang terdampak bencana termasuk ijtihad zakat untuk program kekerasan perempuan dan anak,” kata Bintang.
 
Salah satu penerima manfaat program zakat ini, Lera, yang kehilangan suaminya saat pandemi COVID-19 tahun 2021 menyampaikan rasa terima kasihnya kepada lembaga zakat.
 
“Saya berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Baitulmaal Hidayatullah (BMH) kepada kami sejak keluarga kami terdampak COVID-19,” kata Lera.

Baca juga: Mendagri minta kepala daerah dorong masyarakat bayar zakat
Baca juga: Ketua Baznas RI: Pos mudik Baznas 2023 tersedia untuk semua kalangan
Baca juga: Baznas siapkan 18 anjungan di Batam bayar zakat di layanan publik

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2023