Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati memastikan siap mendukung peta jalan hilirisasi inovasi yang salah satunya dilakukan melalui program matching fund atau dana padanan.

Matching Fund merupakan salah satu fokus kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Vokasi yang menyediakan bantuan pendanaan bagi tiga program yakni pengembangan pusat unggulan teknologi (PUT), hilirisasi produk riset terapan serta startup kampus vokasi yang dibangun bersama dunia kerja.

Kiki dalam acara Hannover Messe 2023 di Hannover Fair Ground, Jerman, seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa menjelaskan pihaknya akan terus mendorong kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dan industri, salah satunya dalam hal hilirisasi produk riset terapan melalui dana padanan vokasi ini.

"Melalui Hannover Messe ini kami ingin menunjukkan kami sangat terbuka untuk bekerja sama dalam riset-riset terapan vokasi untuk mendukung peta jalan hilirisasi pemerintah termasuk hilirisasi produk riset terapan,” katanya.

Terlebih lagi, nilai investasi dalam peta jalan hilirisasi diproyeksikan mencapai 545,3 miliar dolar AS hingga 2040 untuk 21 komoditas.

Baca juga: Kemendikbudristek: Matching Fund Kedaireka program kolaborasi terbaik

Baca juga: Nadiem: 172 proposal program Matching Fund Vokasi disetujui pada 2022

Ia menuturkan perguruan tinggi vokasi memiliki berbagai kepakaran yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah suatu komoditas dan mengingatkan daya saing bangsa.

Tidak hanya itu, program Matching Fund vokasi yang sudah dilaksanakan sejak 2021 juga telah menghasilkan luaran riset yang sangat potensial untuk diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat maupun keperluan industri.

Matching Fund juga sebenarnya sudah menghasilkan banyak produk-produk inovasi yang siap dihilirisasi kan bersama mitra industri,” ujar Kiki.

Oleh sebab itu, ia berharap Hannover Messe 2023 bisa menjadi momentum baik untuk menjalin kolaborasi bersama mitra industri dalam rangka hilirisasi produk-produk inovasi yang telah dihasilkan dari satuan pendidikan vokasi di Indonesia

“Hannover Messe ini kan showcase bagaimana transformasi pendidikan vokasi melalui Merdeka Belajar yang sudah kita lakukan selama ini telah menghasilkan produk inovasi yang siap dihilirisasi,” jelasnya.

Kiki mencontohkan terdapat produk bioplastik dari nata de coco hasil inovasi Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia), Jakarta yang sangat siap untuk dihilirisasi.

Menurutnya, hilirisasi bioplastik nata de coco tersebut berguna untuk mendukung industri kemasan makanan serta memberikan nilai tambah bagi komoditas kelapa.

Sementara itu, Direktur Polimedia Tipri Rose Kartini mengatakan pihaknya sangat terbuka untuk pengembangan dan hilirisasi bioplastik nata de coco.

“Sebagai salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia, hilirisasi bioplastik nata de coco dapat meningkatkan nilai tambah air kelapa tua yang selama ini hanya dibuang begitu saja oleh masyarakat,” kata Tipri.

Baca juga: Kemendikbudristek luncurkan program Matching Fund Kedaireka di Untan

Baca juga: Nadiem: 172 proposal program Matching Fund Vokasi disetujui pada 2022

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023