Sidoarjo (ANTARA) - Senyum semringah tergambar dari bibir Salsabila Zada Arrafi, salah satu penumpang mudik gratis pada tahun ini. Bukan sembarang mudik, kali ini dia mudik dari Surabaya ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, naik pesawat militer milik Angkatan Laut.

Tahun ini, Pusat Penerbangan Angkatan Laut menyediakan mudik gratis dengan menggunakan armada pesawat militer.

Tidak ada persiapan khusus bagi Salsabila untuk naik kendaraan militer tersebut. Dia tahu ada mudik gratis dari ayahnya dan juga melalui pamflet yang beredar di media percakapan saat awal Ramadhan.

Dari situlah, mahasiswi semester enam ini mencoba mengajukan diri menjadi peserta mudik gratis. Dan beruntung dia bisa berangkat mudik untuk bertemu keluarganya di Tanjung Pinang.

Baginya, naik pesawat militer merupakan sebuah kebanggaan tersendiri karena tidak semua masyarakat sipil bisa menikmati itu. Hal yang paking membahagiakan, ia terbantu untuk bertemu dengan keluarga di momen Idul Fitri.

Kalau naik pesawat komersial dia harus melewati beberapa pemeriksaan di bandara, namun kondisi ini berbeda karena berangkat langsung dari markas militer di Base Ops Lanudal Juanda Surabaya.

"Senang bisa lebaran dengan keluarga," katanya, dalam percakaoan dengan ANTARA.

Bagi mahasiswa perantauan seperti Salsabila, mudik gratis memang sangat membantu dan diharapkan pada kegiatan-kegiatan selanjutnya bisa dimaksimalkan supaya masyarakat umum lainnya bisa merasakan fasilitas mudik dengan menggunakan pesawat militer.

Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) mengadakan program mudik gratis. Para penumpang diangkut dengan pesawat militer, salah satunya jenis Casa NC-212. Program TNI AL yang menunjukkan bukti peran pemerintah mengatasi persoalan warga itu memang bertujuan membantu masyarakat, termasuk mengurangi kepadatan kendaraan di jalur darat.

Rute penerbangan pada program ini dibagi menjadi dua wilayah, yakni barat dan timur. Rute penerbangannya adalah dari Surabaya - Semarang - Jakarta dan dari Tanjung Pinang - Palembang - Jakarta. Rute lainnya adalah Surabaya - Mataram- Kupang. Surabaya - Balikpapan- Manado dan sebaliknya. Penerbangan ke setiap rute menyesuaikan jadwal yang sudah dibuat.

Penumpang dari Surabaya tujuan Tanjung Pinang transit di Bandara Pondok Cabe, Jakarta, untuk berganti pesawat. Hal yang sama juga dari sebaliknya. Pesawat dari Tanjung Pinang tujuan Surabaya mendarat dahulu di Pondok Cabe, kemudian naik kembali dengan pesawat Pondok Cabe-Surabaya.

Wakil Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Bayu Alisyahbana menegaskan pihaknya mendukung lewat upaya konkret pada upaya pemerintah untuk melancarkan arus mudik.

Setiap pesawat total ada 5 kru yang terlibat. Kru itu beradal dari Wing Udara 2. Total ada 20 manifest pesawat dalam sekali keberangkatannya dan 15 di antaranya adalah pemudik dan sisanya kru pesawat.

Layanan ini bisa dinikmati masyarakat secara gratis. Mereka hanya cukup registrasi sesuai yang tertera di brosur.

Dalam sehari setidaknya ada dua penerbangan pergi pulang dengan rute yang berbeda.

Layanan ini bisa membantu masyarakat dalam menikmati Lebaran di kampung halaman Selain gratis, pemudik juga tidak perlu mengalani macet di jalanan. Langkah ini juga bisa mengurangi kepadatan kendaraan di jalur darat.

Beroperasi 24 jam

Manajemen Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya menyesuaikan jam operasional dengan beroperasi selama 24 jam pada periode libur Lebaran tahun 2023.

Pelayanan reguler selama ini beroperasi 16 jam, dimulai pukul 05.00 WIB hingga 21.00 WIB dan menjadi 24 jam untuk periode18 hingga 30 April 2023.

Sementara itu, Bandara Internasional Juanda juga menyesuaikan dengan kondisi arus mudik Lebaran.

Manajemen Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya mengimbau seluruh calon penumpang yang akan berangkat dari Bandar Udara Internasional Juanda untuk datang 2-3 jam sebelum keberangkatan.

Para pengguna jasa yang akan berangkat melalui Bandara Juanda pada H minus 5 hingga H minus 1 libur Lebaran untuk memastikan jam keberangkatan kepada maskapai dan sebaiknya tiba di bandara 2-3 jam sebelum waktu keberangkatan agar tidak tergesa-gesa.

Manajemen Bandar Udara Internasional Juanda juga melakukan kesiapan-kesiapan untuk kelancaran operasional selama arus mudik maupun arus balik libur Lebaran.

Persiapan itu, di antaranya Posko Angkutan Udara Lebaran di lobi Terminal 1 (T1) dan Terminal 2 (T2) selama 19 hari atau sejak 14 April hingga 2 Mei 2023.

Posko tersebut difungsikan membantu petugas bandara dalam memantau arus mudik dan balik pada momentum libur Lebaran.

Pada pelaksanaan posko, manajemen Bandara berkoordinasi dengan Satgaspam Lanudal Juanda untuk pelaksanaannya dan pemangku kepentingan lainnya, yaitu Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III, Perum LPPNPI, maskapai, ground handling, Basarnas, BMKG dan CIQ.

Penumpang naik

Bandara Internasional Juanda Surabaya melayani 199 ribu penumpang pada H minus 4 libur lebaran atau lima hari berjalan Posko Pengendalian Angkutan Lebaran tahun 2023.

Jika dibandingkan dengan trafik H minus 4 lebaran tahun sebelumnya yakni sebanyak 153.206 penumpang, tahun ini jumlah penumpang yang dilayani lebih banyak yakni 199.324 penumpang.

Dari angka tersebut mayoritas adalah penumpang kedatangan domestik sebanyak 108.608 penumpang atau sebesar 54 persen dari total keseluruhan jumlah penumpang.

Selama lima hari posko operasional berjalan baik dan lancar, dengan jumlah penumpang harian rata-rata di angka 39.800.

Dari lima hari posko tersebut, jumlah penumpang di atas 40 ribu terjadi pada H minus 7 atau 15 April sejumlah 40.278 dan H minus 4 pada Selasa (18/4) sebanyak 45.051 penumpang.

Pergerakan penumpang pada hari ini juga diperkirakan masih akan tinggi mengingat mayoritas masyarakat sudah libur dari hari efektif kerja.

Capaian trafik harian sejumlah 45.051 tersebut terdiri dari 27.716 penumpang kedatangan dan 17.335 penumpang keberangkatan.

Sementara trafik pesawat hingga H-4 tercatat sebanyak 1.454 pergerakan atau meningkat 22 persen jika dibanding tahun sebelumnya sejumlah 1.190 pergerakan pesawat.

Dengan naiknya jumlah penumpang yang juga berpengaruh pada trafik penerbangan pesawat, maka kehadiran pesawat milik TNI AL untuk ikut mengantar penumpang yang mudik, akan meringankan beban bagi bandara dan pemangku kepentingan lainnya dalam melayani penumpang. Apalagi, pesawat militer ini disediakan secara gratis untuk penumpang.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023