Sydney (ANTARA News) - Dua menteri yang bertanggung jawab atas keamanan di Timor Timur secara resmi mengundurkan diri Kamis setelah Presiden Xanana Gusmao mengumumkan sebelumnya pekan ini bahwa ia mengambil alih pos-pos itu menyusul kekerasan yang melumpuhkan negara tersebut. Menteri Dalam Negeri Rogeria Lobato, yang bertanggung jawab atas kepolisian, mengatakan ia menerima tanggung jawab atas pergolakan di pasukan keamanan Timor Timur yang menyulut kerusuhan-kerusuhan. "Sebagai menteri dalam negeri, saya bertanggung jawab... karena itulah saya mengajukan pengunduran diri saya kepada perdana menteri," katanya kepada radio Australia ABC, yang dikutip AFP. Menurut ABC, Menteri Pertahanan Roque Rodriguez juga telah mengajukan pengunduran dirinya. Timor Timur terjeblos ke dalam krisis setelah 600 prajuritnya, hampir separuh dari jumlah pasukan negara kecil itu, dipecat karena melakukan pemogokan untuk memprotes diskriminiasi etnik. Prajurit-prajurit pembangkang itu, yang berasal dari wilayah barat negara itu, mengklaim diperlakukan berbeda dari prajurit-prajurit dari wilayah timur. Mereka kemudian diikuti dalam pembangkangan itu oleh anggota-anggota pasukan kepolisian, yang mengarah pada bentrokan bersenjata antara pasukan pemerintah dan pasukan pembangkang yang membuat negara itu berisiko tergelincir ke dalam perang saudara. Dalam upaya meredam krisis itu, yang mengarah pada pengiriman lebih dari 2.000 prajurit penjaga perdamaian asing ke Timor Timur dalam sepekan ini, Presiden Xanana Gusmao menjalankan wewenang darurat Selasa dan mengambil alih tanggung jawab atas kepolisian dan militer. "Presiden memikul tanggung jawab tunggal atas kementerian-kementerian itu," kata jurubicara kepresidenan Agio Pereira, Selasa. Perdana Menteri Mari Alkatiri yang dipermasalahkan telah menolak seruan-seruan untuk mengundurkan diri. Lobato mengatakan kepada ABC, ia bukan kambing hitam dan Alkatiri tidak seharusnya mengundurkan diri. "Saya bukan kambing hitam. Saya berpendapat sebagai orang yag secara politis bertanggung jawab atas kementerian itu, saya harus mengambil sikap ini," kata Lobato, Kamis. Lobato mengatakan, kerusuhan yang terus berlangsung itu didukung oleh pasukan yang berusaha menggulingkan pemerintah Alkatiri.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006