Sydney (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada Kamis mendesak negara-negara kepulauan di Samudera Pasifik agar bersatu menghadapi persaingan China dan Amerika Serikat.

Pernyataan itu dikeluarkan Wong saat mengunjungi Kaledonia Baru, di mana presidennya mengkhawatirkan program kapal selam nuklir Australia dalam kerangka AUKUS--kemitraan Australia, Inggris dan Amerika Serikat.

Kunjungan Wong ke wilayah Prancis itu bertepatan dengan desakan dari sebuah kelompok dukungan China agar negara-negara kepulauan di Pasifik, termasuk Kaledonia Baru, menandatangani sebuah pakta keamanan baru.

Forum Kepulauan Pasifik, blok diplomatik utama di kawasan ini yang beranggotakan 18 negara termasuk Australia, tahun lalu menolak desakan China agar 10 negara di kawasan ini menandatangani kesepakatan keamanan dan perdagangan.

Desakan itu muncul di tengah kekhawatiran Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya pada ambisi militer China di Pasifik.

Kepulauan Solomon mendesak aliansi Melanesian Spearhead Group (MSG)--beranggotakan Vanuatu, Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan sebuah partai pro-kemerdekaan di Kaledonia Baru--untuk membentuk kerangka kerja keamanan subkawasan yang melibatkan China.

Kepulauan Solomon adalah satu-satunya negara kepulauan di Pasifik yang terikat dengan pakta keamanan China.

Dalam pidatonya di depan Kongres Kaledonia Baru, Wong mengatakan Pasifik menghadapi sejumlah tantangan, mulai perubahan iklim, pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19, sampai kompetisi strategis.

"Kami yakin sebuah Forum Kepulauan Pasifik yang bersatu padu sangat penting untuk melindungi kepentingan bersama. Kita lebih kuat jika bersatu," kata Wong.

Sekalipun Kaledonia Baru adalah wilayah Prancis seberang lautan, presidennya, Louis Mapou, adalah pemimpin pribumi yang pro-kemerdekaan.

Dia berasal dari Front Pembebasan Sosialis Kanak (FLNKS), aliansi politik yang terikat kepada MSG, yang dibentuk empat puluh tahun silam guna mendorong kemerdekaan kaum pribumi Melanesia.

Juru bicara Mapou menyatakan Kaledonia Baru sedang berunding untuk menjadi anggota MSG. Dia mengakui kerangka keamanan bersama China sedang dibahas para anggota FLNKS.

"Dalam hal kehadiran China, presiden selalu mengatakan Kaledonia Baru terbuka untuk berdiskusi dengan negara mana pun, termasuk China, Jepang, Amerika Serikat," katanya kepada Reuters.

Menurut dia, Mapou telah menyampaikan kekhawatiran Kaledonia Baru terhadap AUKUS, kemitraan teknologi pertahanan untuk menjual kapal selam bertenaga nuklir kepada Australia.

Mapoui juga menyampaikan kekhawatiran negaranya terhadap masa depan perjanjian bebas nuklir Pasifik, kepada Wong.

Wong menjawab bahwa Australia akan transparan dan bahwa kapal selam-kapal selam AUKUS hanya membawa senjata konvensional, bukan senjata nuklir.

Dia juga menyatakan AUKUS akan turut menciptakan stabilitas kawasan dan Australia sendiri mematuhi perjanjian anti penyebaran senjata nuklir.

Pemerintah Kepulauan Solomon dan Papua Nugini akan membahas kerangka kerja keamanan MSG pada Kamis ini di Honiara, kata pemerintah Kepulauan Solomon dalam pernyataan tertulis.

Para pejabat tinggi MSG, yang berkantor pusat di Vanuatu dan didanai China, sebelumnya mengungkapkan bahwa MSG mempertimbangkan bantuan keamanan China. China juga bisa menjadi mitra pembangunan bagi MSG.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, yang tiba di Kepulauan Solomon pada Rabu setelah mengunjungi Papua Nugini, mencuit bahwa "Keamanan wilayah Pasifik mempengaruhi kita semua".

Sumber: Reuters

Baca juga: AS akan buka kedubes di Vanuatu guna bendung pengaruh China di Pasifik
Baca juga: China: AUKUS bawa kerugian, bukan manfaat di Asia Pasifik
Baca juga: Jepang akan investasi 75 miliar dolar di Indo-Pasifik buat lawan China


 

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023