Kota Bengkulu (ANTARA) - Ribuan jamaah Muhammadiyah melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di kawasan Soeprapto Kelurahan Anggut Dalam Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu.

Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di kawasan tersebut berlangsung dengan khidmat dan khusyuk dengan diawali membaca lafaz takbir oleh seluruh jamaah.
 
"Kami mohon maaf kepada jamaah karena jamaah yang melaksanakan shalat Idul Fitri di luar dugaan sehingga tidak terlayani sepenuhnya," kata Ketua Cabang Pimpinan Muhammadiyah 4 Bengkulu Muhammad Rosyad di Kota Bengkulu, Jumat.
 
Ia menyebutkan bahwa sesuai dengan instruksi pimpinan Muhammadiyah Pusat bahwa seluruh jamaah Muhammadiyah sepakat melaksanakan shalat Id pada 21 April 2023.
 
Sebab, Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi sebagai pembaruan dan apa yang dilaksanakan sesuai dengan arahan dari pimpinan pusat dan satu kesatuan dalam melaksanakan apa saja dan tidak keluar dari koridor yang telah ditentukan.
 
Salah seorang jamaah Muhammadiyah Bengkulu, Sudisman menerangkan bahwa perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah yang berbeda tidak dipermasalahkan sebab semuanya sama.
 
"Pelaksanaan shalat Idul Fitri kali ini cukup ramai dan khidmat dan proses shalat Id berjalan dengan lancar," ujar dia.
 
Sebelumnya, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Bengkulu Syaifullah menjelaskan bahwa berdasarkan hasil perhitungan hisab akan merayakan Idul Fitri pada Jumat 21 April 2023.
 
"Pertemuan bulan dan matahari terjadi pada Kamis 20 April pada jam 11 siang. Kemudian Kamis sore, posisi bulan di atas ufuk, 1 derajat 45 dan posisi bulan saat matahari tenggelam bulan sudah masuk di ufuk 2 derajat, dan dapat ditetapkan bahwa Jumat 1 Syawal," terang dia.
 
Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Idul Fitri 2023 Masehi jatuh pada Sabtu (22/4), setelah diputuskan dalam sidang isbat yang digelar di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Kamis.
 
"Berdasarkan hisab posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria MABIMS baru, serta ketiadaan melihat hilal. Sidang isbat menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023 Masehi," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers penetapan sidang Isbat di Jakarta, Kamis.
 
Sebab pada saat Magrib 20 April 2023, posisi bulan di Indonesia tingginya 0 derajat 45 menit sampai 2 derajat 21,6 menit, dengan sudut elongasi antara 1 derajat 28,2 menit sampai dengan 3 derajat 5,4 menit.
 
Padahal, secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Baca juga: DPD RI minta masyarakat Bengkulu saling menghargai terkait perbedaan
Baca juga: Muhammadiyah: Perbedaan pelaksanaan Idul Fitri bisa dipahami
Baca juga: Din Syamsuddin harap silaturahim tetap terjaga meski beda pendapat

Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023