Sudah 125 orang yang kita rawat, sebagian besar mengalami gangguan otot dan tulang serta saluran pernafasan dan kulit,"
Jakarta (ANTARA News) - Sebagian korban banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, mengalami gangguan otot dan tulang serta gangguan pernapasan dan kulit.

"Sudah 125 orang yang kita rawat, sebagian besar mengalami gangguan otot dan tulang serta saluran pernapasan dan kulit," kata dokter jaga di posko Sudinkes Jakarta Timur, dr Adianty Kartika di Jakarta, Senin.

Sebanyak 674 jiwa korban banjir dari Kampung Pulo mengungsi ke Sudinkes Jakarta Timur dengan rincian 195 pria dewasa, 126 orang wanita dewasa sementara balita terdiri dari 29 laki-laki dan 32 perempuan.

Biasanya jika terjadi banjir kiriman dari Bogor yang menyebabkan kali Ciliwung meluap, warga mengungsi ke bekas bioskop Nusantara yang tidak jauh dari Kampung Pulo.

Karena bisokop tersebut sedang manjalani perbaikan maka warga korban banjir diungsikan sementara di Sudinkes Jakarta Timur.

Warga yang mengungsi terpaksa tidur di tenda berlaskan tikar dan terpal, di lokasi juga didirikan posko kesehatan.

Menurut Adianty, mereka yang mengalami gangguan otot dan tulang sebagian besar orang dewasa karena kedinginan.

Dia mengatakan, seorang pasien korban banjir terpaksa dirujuk ke Puskesmas Jatinegara karena terkena beling.

Mardiah (43) yang membawa cucunya. Dewi Dewantari yang berusia delapan bulan berobat ke posko kesehatan karena menderita gatal-gatal sejak banjir melanda tempat tinggal mereka.

"Awalnya saya masih bertahan di rumah, tapi tengah malam sekitar jam dua air semakin tinggi akhirnya saya keluar dan membawa cucu mengungsi," kata Mardiah.

Menurut Mardiah, banjir kali ini merupakan yang terbesar setelah banjir besar sebelumnya yang melanda kampung mereka pada 2006.

Ia mengaku sudah diberitahukan untuk waspada sehingga sudah mengamankan harta bendanya ke bagian atas rumah
(D016/R007)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012