Maiduguri (ANTARA) - Kelompok bersenjata menewaskan lima polisi dan dua warga sipil Nigeria dalam serangan di negara bagian Imo tenggara pada Jumat, kata juru bicara kepolisian.

Serangan itu menjadi insiden terbaru di negara bagian tersebut yang terpecah akibat kekerasan geng dan separatis.

Sejumlah kelompok bersenjata menyerang kantor polisi dan pemerintah serta kantor-kantor komisi pemilihan umum (KPU) di negara-negara bagian di wilayah tenggara.

Pemerintah kerap menuding bahwa serangan dilakukan oleh kelompok separatis terlarang Indigenous People of Biafra (IPOB). Namun, IPOB membantah tudingan tersebut.

Sementara itu, juru bicara kepolisian Imo, Henry Okoye membenarkan kematian pejabat dan warga sipil dalam serangan oleh kelompok bersenjata, tanpa penjelasan lebih lanjut.

Negara terpadat di Benua Afrika, Nigeria, rentan terhadap kondisi tidak aman yang meluas, dengan serangan senjata dan penculikan di wilayah barat laut, pemberontakan kelompok Islamis di timur laut, serta aksi kekerasan separatis dan geng di tenggara.

Kelompok separatis seperti IPOB memperjuangkan Nigeria tenggara, yang merupakan rumah bagi kelompok etnik Igbo, untuk menjadi sebuah negara independen.

Wilayah Nigeria tenggara berupaya memisahkan diri pada 1967 dengan nama Republik Biafra, yang memicu perang sipil selama tiga tahun dan menelan lebih dari satu juta korban jiwa, yang mayoritas akibat kelaparan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kelompok bersenjata culik 80 orang di Nigeria, termasuk anak-anak

Baca juga: Senator Nigeria divonis bersalah bawa pria ke Inggris demi ginjalnya

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023