Bangkok (ANTARA) - Otoritas Thailand pada Sabtu memperingatkan penduduk di sebagian besar wilayah negara itu, termasuk Bangkok, untuk tidak keluar rumah karena cuaca panas ekstrem.

Sebagian wilayah Asia sedang dilanda suhu panas yang mencapai rekor tertinggi di sejumlah negara bulan ini.

Di Bangladesh dan sebagian wilayah India, cuaca panas ekstrem telah membuat permintaan listrik melonjak, sehingga menyebabkan pemadaman yang berdampak pada jutaan orang.

Suhu di Bangkok pada Sabtu mencapai rekor tertinggi 54 derajat Celcius di Distrik Bangna, menurut departemen meteorologi.

Pihak berwenang memperingatkan warga untuk menghindari kegiatan di luar ruangan dan mewaspadai bahaya heat stroke--kondisi serius yang terjadi ketika tubuh mengalami suhu yang meningkat di atas normal.

"Saya kadang-kadang mengungsi ke toko swalayan... untuk menghindari panas," kata Amporn Supasert (67), penjual ayam bakar di Bangkok.

Departemen pencegahan dan mitigasi bencana Thailand mengatakan bahwa suhu akan melebihi 40 derajat Celcius setidaknya di 28 provinsi pada Sabtu.

Cuaca panas ekstrem belakangan ini telah memecahkan rekor pemakaian listrik di Thailand, di mana 39.000 megawatt terpakai pada 6 April di seluruh negeri. Catatan itu melampaui rekor sebelumnya, yakni 32.000 megawatt, pada April tahun lalu, kata juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri.

"Apa yang terjadi saat ini disebabkan oleh perubahan iklim, berakibat pada (cuaca) dan fenomena yang tidak normal yang disebut cuaca ekstrem," kata Mathinee Yucharoen, peneliti oseanografi dan perubahan iklim di Prince of Songkhla University.

Sumber: Reuters

Baca juga: El Nino bisa picu suhu Bumi capai terpanas tahun ini
Baca juga: Bangladesh tekor pasokan listrik saat cuaca panas menyengat

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023