Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 344,57 poin atau 1,02 persen, menjadi menetap di 33.530,83.
New York (ANTARA) - Wall Street mencatat penurunan terdalam pada bulan ini di akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena perkiraan UPS yang suram memperburuk kekhawatiran investor tentang perlambatan ekonomi AS, sementara anjloknya simpanan di First Republic Bank menambah kegelisahan tentang kesehatan perbankan.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 344,57 poin atau 1,02 persen, menjadi menetap di 33.530,83. Indeks S&P 500 kehilangan 65,41 poin atau 1,58 persen, menjadi berakhir di 4.071,63. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 238,05 poin atau 1,98 persen, menjadi ditutup pada 11.799,16.

Indeks Dow dan S&P 500 keduanya menandai penurunan persentase satu hari terbesar sejak 22 Maret, dan Indeks Komposit Nasdaq mencatat persentase penurunan satu hari terbesar sejak 9 Maret.

Saham United Parcel Service Inc (UPS) terjun 10 persen, kerugian harian terbesar sejak Juli 2006, setelah perusahaan kurir itu memperkirakan pendapatan setahun penuh di ujung bawah target sebelumnya. Ini membantu mendorong indeks Dow Jones Transport Average turun 3,6 persen, penurunan satu hari terbesar sejak September.

Yang juga mengkhawatirkan adalah data Selasa (25/4/2023) yang menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun ke level terendah sembilan bulan pada April.

"Investor telah berusaha dengan gagah berani untuk menyatukannya di tengah laba besar dan pekan data ekonomi serta pertemuan Federal Reserve minggu depan," kata Carol Schleif, kepala investasi untuk BMO Family Office yang berbasis di Chicago.

Baca juga: Wall Street beragam, Nasdaq ditutup jatuh tertekan saham teknologi

Baca juga: Wall St melemah setelah laporan keuangan sejumlah perusahaan suram


Pedagang sebagian besar memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu (3/5/2023) setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal.

Saham Microsoft Corp rebound setelah ditutup turun 2,2 persen di sesi reguler dan merupakan hambatan terbesar pada S&P 500 menjelang laporan triwulanannya. Microsoft Corp berbalik arah untuk naik 4,6 persen pada akhir perdagangan setelah pendapatannya mengalahkan ekspektasi analis.

Demikian pula, saham induk Google Alphabet Inc terangkat 4,0 persen setelah bel ketika pendapatan kuartal pertamanya melampaui ekspektasi didorong peningkatan iklan dan permintaan layanan cloud yang stabil. Alphabet Inc telah ditutup jatuh 2,0 persen.

Indeks Perbankan Regional KBW merosot 3,9 persen karena saham First Republic Bank anjlok 49 persen, mencapai rekor terendah. Pemberi pinjaman yang kesulitan itu melaporkan pelarian simpanan lebih dari 100 miliar dolar AS pada kuartal pertama menyusul krisis perbankan terbesar sejak 2008 bulan lalu.

"Orang-orang mencoba mencari tahu kesehatan bank regional secara umum. Apakah itu merupakan peringatan dini akan adanya bahaya? Sangat penting bagi bisnis skala menengah di negara ini agar bank regional tetap sehat," kata Schleif dari BMO.

Juga di benak investor adalah kebuntuan anggota parlemen di Washington ketika menaikkan plafon utang AS.

"Setiap kali Anda mendengar tentang potensi default (gagal bayar) itu akan memicu lingkungan risk-off. Jika kita pergi ke tepi jurang dan bahkan lebih jauh lagi, itu tidak akan menjadi pertanda baik untuk aset-aset berisiko atau kepercayaan konsumen," kata Brian Price, kepala manajemen investasi untuk Commonwealth Financial Network in Boston.

Saham perusahaan teknologi medis Danaher Corp jatuh 8,8 persen setelah memangkas perkiraan pertumbuhan penjualan tahunannya.

Saham General Motors Co turun 4,0 persen setelah memperingatkan bahwa kenaikan harga tahun 2022 tidak akan bertahan seiring berjalannya tahun, bahkan ketika hal itu meningkatkan perkiraan laba dan arus kas setahun penuh.

Di bursa AS, 10,78 miliar saham diperdagangkan dibandingkan dengan rata-rata 10,32 miliar selama 20 sesi terakhir.

Baca juga: Wall St ditutup beragam, Dow turun S&P 500 stabil dan Nasdaq naik

Baca juga: Wall Street ditutup beragam, S&P 500 naik ditopang saham teknologi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023