Jakarta (ANTARA) - PT Bank Raya Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan yang konsisten dengan laba bersih sebesar Rp4,4 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2023 (Januari-Maret).

Adapun pendapatan operasional lainnya meningkat 13,3 persen (year on year/yoy) menjadi Rp65,4 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp39 miliar.

“Salah satu penyumbang kenaikan tersebut berasal dari recovery write off yang meningkat sebesar 73,8 persen (yoy) menjadi Rp39,1 miliar,” kata Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu.

Meninjau dari sisi aset, Kredit yang Diberikan (KYD) tercatat sebesar Rp6,9 triliun atau lebih rendah 27,9 persen (yoy) dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp13,2 triliun.

Penurunan itu disebut sejalan dengan rencana transformasi perusahaan untuk melakukan transformasi di bisnis legacy dengan melakukan penyesuaian portofolio atas pinjaman menengah agar lebih fokus dalam pengembangan bisnis digital.

Selama kuartal I/2023, produk digital saving maupun digital lending mencatatkan penyaluran pinjaman digital Bank Raya sebesar Rp756 miliar atau meningkat 49,08 persen (Yoy) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp507,1 miliar.

Produk pinjaman digital Bank Raya tersebut meliputi Pinang Dana Talangan yang disbursement-nya menembus lebih dari Rp6 triliun, Pinang Connect, Pinang Maksima yang meningkat 155,3 persen (yoy), Pinang Performa meningkat 179 persen (yoy), dan Pinang Flexi yang meningkat 13,4 persen (yoy).

“Sementara itu, dari sisi liabilitas Bank Raya menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp8,7 triliun dengan pertumbuhan simpanan digital Bank Raya mengalami kenaikan yang signifikan. Tercatat digital saving meningkat sebesar 358,3 persen (yoy) meningkat menjadi Rp710,4 miliar dari tahun sebelumnya Rp155 miliar,” ungkap Ida Bagus.

Lebih lanjut, pertumbuhan nasabah pengguna Raya Digital Saving mencapai lebih dari 730 ribu pengguna per Maret 2023 sejak diluncurkan pada Februari 2022.

Sejak aplikasi Raya diluncurkan hingga kuartal I/2023, peningkatan penggunaan Raya Digital Saving yang telah mencapai lebih dari 1,2 juta transaksi dengan volume hampir menyentuh Rp2 triliun meliputi transfer dan payment (QRIS, e-wallet, pulsa, & pembelian tiket KAI, pembayaran PLN).

“Bank Raya akan terus meningkatkan utilisasi digital saving dari sisi fitur dan tampilan serta meningkatkan keamanan data nasabah demi menunjang pengalaman bertransaksi perbankan digital yang cepat dan aman di Raya Digital Saving,” ucapnya.

Pada tahun ini, pihaknya mengaku berkomitmen membidik berbagai potensi perluasan produk dan memperkuat ekosistem pembayaran digital yang terintegrasi dalam satu aplikasi agar menjadi pilihan bagi masyarakat.

Kami juga akan terus mendorong perbaikan kualitas produk digital kami dengan membangun infrastruktur layanan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan menguntungkan secara jangka panjang. Maka, kami akan terus bersinergi dengan ekosistem BRI Group dalam memperluas akses produk-produk perbankan bagi nasabah, serta memberikan pengalaman terbaik bertransaksi perbankan digital,” ujar dia.

Baca juga: Bank Raya bukukan laba tumbuh 100 persen jadi Rp11,46 miliar di 2022
Baca juga: Bank Raya hadirkan Pinang Flexi guna pinjaman multiguna digital
Baca juga: Bank Raya tawarkan pembiayaan guna mudahkan UKM akses modal

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023