Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (26/4/2023), mencatat kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris berkurang 0,86 persen atau 64,95 poin menjadi menetap di 7.466,66 poin.

Indeks CAC 40 merosot 0,56 persen atau 42,25 poin menjadi 7.531,61 poin pada Selasa (25/4/2023), setelah terkikis 0,04 persen atau 3,14 poin menjadi 7.573,86 poin pada Senin (24/4/2023), dan menguat 0,51 persen atau 38,29 poin menjadi 7.577,00 poin pada Jumat (21/4/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak 17 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 23 saham lainnya mengalami kerugian.

Teleperformance SE, sebuah perusahaan yang menawarkan layanan manajemen hubungan pelanggan, mengoperasikan call center dan melakukan program untuk menarik pelanggan baru, menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya menukik 14,02 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan teknologi yang menyediakan layanan aplikasi perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung proses inovasi perusahaan klien Dassault Systemes SE anjlok 6,82 persen; serta perusahaan multinasional Prancis yang berspesialisasi dalam otomatisasi digital dan manajemen energi Schneider Electric SE jatuh 2,57 persen.

Sementara itu, Vinci SA atau biasa ditulis VINCI, sebuah perusahaan konstruksi dan konsesi asal Prancis terangkat 2,52 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan properti dan pengembang real estat komersial multinasional Eropa Unibail-Rodamco-Westfield SE yang meningkat 2,35 persen; serta perusahaan yang menawarkan jasa konstruksi, mengembangkan real estat, layanan komunikasi seluler, produksi program televisi dan film, Bouygues SA menguat 2,25 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023