Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta pemerintah kabupaten kota agar mendata bangunan tinggi yang ada pada kawasan rawan tsunami di daerah masing-masing, untuk dijadikan shelter.

"Potensi gempa dan tsunami di Sumbar masih ada karena itu langkah antisipasi harus terus diperkuat diantaranya dengan memperbanyak shelter," katanya di Padang, Kamis.

Mahyeldi mengungkapkan, saat ini sudah ada beberapa bangunan shelter yang ada di Kota Padang dan daerah lain untuk dijadikan tempat evakuasi jika terjadi gempa dan tsunami.

Namun, bangunan tempat evakuasi ini perlu diperbanyak. Karena itu tambah Mahyeldi, jika ada bangunan yang memenuhi persyaratan untuk mitigasi gempa, maka dapat dijadikan tempat evakuasi.

Baca juga: Warga Padang kembali pulang setelah peringatan tsunami dicabut

Baca juga: Pakar: Gempa Lempeng Indo-Australia bisa robohkan Ngarai Sianok


“Bangunan masjid, sekolah dan pasar yang ada di lokasi keramaian. Bangunan ini dapat dibangun dengan memenuhi persyaratan tahan gempa. Pemerintah kabupaten kota harus lakukan sensus bangunan yang layak untuk jadikan evakuasi vertikal,” katanya.

Selain menyiapkan bangunan evakuasi, di saat yang sama juga siapkan akses untuk memperlancar penyelamatan melalui jalur evakuasi.

“Siapkan jalur evakuasi dengan menyiapkan papan petunjuk arah titik penyelamatan yang aman. Semuanya harus ditingkatkan lagi,” tambahnya.

Berkaca dari gempa magnitudo 6,9 yang melanda provinsi itu pada Senin (24/4) dini hari, masyarakat terlihat sudah memahami cara evakuasi mandiri dengan tidak menggunakan kendaraan dan lebih memilih berjalan menuju jalur evakuasi.

Mahyeldi menilai upaya untuk meningkatkan informasi tentang lokasi titik aman gempa dan tsunami cukup baik di Kota Padang. Pemkot Padang sudah memperbaharui zona aman evakuasi.

“Lokasi zona aman gempa dan tsunami sudah diperbaharui di Kota Padang. Kita ingatkan lagi masyarakat, agar dapat mengetahui mana zona merah kuning dan hijau aman gempa dan tsunami,” katanya.

Selain itu, pemerintah kabupaten kota juga diminta lebih intensif melakukan sosialisasi mitigasi kepada masyarakat, untuk menghadapi bencana gempa dan tsunami.

Sebelumnya gempa dengan kekuatan magnitudo 6,9 terjadi di Kepulauan Mentawai Selasa (25/4) pukul 3.00 WIB. Getaran gempa yang sangat kuat terasa hampir di seluruh kabupaten dan kota di provinsi itu.

Baca juga: Pemkot Padang tidak dirikan tenda darurat usai gempa Mentawai
​​​​​​​

Baca juga: Pakar: Gempa magnitudo di atas tujuh bisa sebabkan tsunami


 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023