Langkah yang telah dilakukan 32 KK di Desa Mentaren II ini sangat menarik dan patut untuk dicontoh.
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Agustin Teras Narang menyatakan upaya puluhan warga Desa Mentaren II, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah dalam membudidayakan ikan papuyu maupun patin dengan memanfaatkan lahan di belakang rumah patut dicontoh.

"Langkah yang telah dilakukan 32 kepala keluarga (KK) di Desa Mentaren II ini sangat menarik dan patut untuk dicontoh, sekaligus diterapkan di desa-desa lain di Kalimantan Tengah," kata Teras Narang usai berkunjung dan berdialog dengan warga, di Desa Mentaren II, Minggu.

Menurut dia, dari yang dilihat dan dialog dengan sebagian warga Desa Mentaren II ini, lahannya memang dimanfaatkan secara optimal. Ada kolam ikan, pohon karet dan tanaman lain. Hal seperti ini bagus dan patut dicontoh.

Dirinya pun mengapresiasi adanya sinergi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pemerintah provinsi, dan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, dalam mendorong sekaligus membantu warga Desa Mentaren II untuk membudidayakan ikan.

"Di mana KKP berperan membantu membuat kolam, memberikan bibit ikan dan pakan untuk tahap awal budi daya. Sementara Pemprov Kalteng dan Pemkab Pulang Pisau saling bersinergi dalam melakukan pembinaan dan pendampingan," katanya lagi.

Teras mengatakan, ikan papuyu maupun patin hasil panen warga Mentaren II itu pun sekarang ini sangat mudah untuk dipasarkan, dan harganya masih memberikan keuntungan walau belum terlalu besar.

Harga ikan patin berkisar Rp17.000 hingga Rp18.000 per kilogram. Sedangkan ikan papuyu berkisar Rp80.000-Rp85.000/kg.

"Ikan patin dari mulai bibit hingga panen memerlukan waktu sekitar lima sampai enam bulan. Kalau untuk ikan papuyu memang agak lama yakni selama sembilan sampai 12 bulan dari bibit sampai panen. Itu informasi yang saya terima dari para pembudidaya ikan di Mentaren II ini," katanya pula.

Menurut mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, potensi perikanan di provinsi terluas di Indonesia ini sangat menjanjikan, sekalipun dilakukan dalam skala rumah tangga dan desa.

Apalagi bila ini dijadikan budi daya rumah tangga secara luas, dan diintegrasikan pada banyak wilayah di Kalteng, maka perikanan bisa bertambah lebih optimal

"Jadi, saya harap sektor perikanan dan perkebunan, serta peternakan dalam beberapa tahun ke depan akan semakin pesat berkembang," kata Teras Narang.
Baca juga: Pemkot Mataram bangunan kampung wisata budi daya ikan air tawar
Baca juga: Pemkab Purwakarta bangun pusat budi daya ikan air tawar terkemuka

Pewarta: Kasriadi/Jaya W Manurung
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023