Yogyakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Dr Suhardi Hardjolukito Yogyakarta menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan terkait akses pelayanan radioterapi bagi pasien program jaminan kesehatan nasional (JKN).

"Layanan radioterapi sudah dimulai beberapa minggu kemarin tetapi untuk layanan BPJS hari ini baru kami mulai," kata Kepala RSPAU dr Suhardi Hardjolukito Yogyakarta Marsekal Pertama (Marsma) TNI dr Mukti Arja Berlian seusai penandatanganan kerja sama dengan BPJS Kesehatan di Yogyakarta, Senin.

Adendum kerja sama ditandatangani oleh Marsma TNI dr Mukti Arja Berlian dengan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta Prabowo disaksikan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti.

Melalui sarana radioterapi itu, ia berharap, RSPU Hardjolukito dapat membantu pasien kanker di Indonesia, khususnya di DIY yang membutuhkan terapi radiasi guna menekan sel kanker dalam tubuh.

"Dengan dikaver BPJS maka (layanan radioterapi, red.) 'free' enggak bayar," kata dia.

Baca juga: RSPAU kenalkan Bantuan Hidup Dasar pada henti jantung bagi taruna AAU

Layanan radioterapi tersebut menjadi yang kedua di DIY menyusul layanan yang lebih dulu di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

"Di Sardjito satu sisi antreannya banyak, harus menunggu dua bulan, kasihan. Jadi kami siapkan di sini dan untuk BPJS mulai hari ini bisa kita 'running'," kata Mukti Arja Berlian.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti memandang kerja sama pembukaan akses layanan radioterapi tersebut mendesak sebab kebutuhan masyarakat, khususnya peserta JKN terhadap layanan itu cukup tinggi.

"Kami melihat ini sebagai kebutuhan mendesak, sehingga kami menjalin kerja sama lanjutan dengan RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito yang sekarang telah memiliki layanan radioterapi," kata dia.

Radioterapi, katanya, merupakan pelayanan canggih yang berbiaya besar.

Penambahan pelayanan radioterapi seperti yang dilakukan di RSPAU dr Suhardi Hardjolukito, menurut dia, sesuai dengan perencanaan setiap tahun yang diprioritaskan bagi wilayah yang belum tersedia atau terbatas akses.

"BPJS Kesehatan pun siap memberikan penjaminan di tingkat rawat jalan maupun rawat inap," kata dia.

Baca juga: RSPAU Hardjolukito Yogyakarta bersiap menuju pelayanan bintang lima

Melihat angka kasus dan biaya selama rentang 2020 hingga 2022, ujar dia, kanker menjadi penyakit katastropik terbanyak ketiga di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul dengan 6.349 kasus rawat inap dan 92.259 kasus rawat jalan.

Terbanyak pertama adalah penyakit jantung, kemudian stroke pada urutan kedua.

Ghufron menekankan upaya promotif preventif perlu ditingkatkan sebagai bentuk pencegahan dan deteksi dini kanker serta penyakit katastropik lain.

"Tidak hanya kuratif dengan memberikan penjaminan untuk pengobatan, BPJS Kesehatan juga menyediakan layanan promotif preventif untuk mencegah dan mendeteksi dini penyakit katastropik termasuk kanker," ujar dia.

Bagi perempuan, kata dia, ada program IVA atau papsmear untuk mendeteksi kanker serviks yang dapat diperoleh di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sesuai ketentuan.

"Ada pula skrining riwayat kesehatan pada Aplikasi Mobile JKN yang apabila hasilnya menunjukkan risiko tinggi, peserta bisa mendapatkan konsultasi di FKTP tempat peserta terdaftar," kata dia.

Baca juga: RSUD AA Pekanbaru segera bangun bunker radioterapi
Baca juga: Alat terapi kanker canggih RSCM ada di ruang radioterapi yang terendam

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023