Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin secara konsisten mencetak ribuan sarjana setiap tahun yang berkontribusi besar dalam mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Kalimantan Selatan.

"Sepanjang tahun 2022 dalam lima kali gelaran wisuda, ULM mencetak 5.816 lulusan mulai program Diploma, program Sarjana, program Magister hingga program Doktor," kata Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri di Banjarmasin, Senin.

Menurut dia, peningkatan warga dengan kualifikasi pendidikan tinggi sangatlah penting untuk mendorong gerak maju pembangunan sumber daya manusia.

Karena dari mereka yang sarjana besar peluangnya dapat menjalani standar hidup layak sebagaimana acuan IPM.

"Berbekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seorang sarjana tentu lebih mudah bersaing mendapatkan suatu pekerjaan hingga pada akhirnya mencapai tingkat kesejahteraan secara ekonomi," jelasnya.

Kemudian orang yang berpendidikan tinggi pula lebih menyadari pentingnya hidup sehat dan berbuah umur panjang yang semuanya termasuk dalam dimensi acuan IPM.

Rektor menyebut, ULM sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) terbesar dan terbaik di pulau Kalimantan terakreditasi A yang kini memiliki 40 ribu mahasiswa terus bersinergi dengan pemerintah daerah di Kalsel mulai provinsi hingga kabupaten dan kota dalam rangka mendidik, memajukan dan mengembangkan putra-putri daerah untuk bisa bersaing di dunia kerja melalui bekal pendidikan tinggi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalsel telah mencapai angka 71,84 atau mendekati rata-rata nasional pada tahun 2022 yaitu 72,91.

Kemudian angka pengangguran di Kalsel hanya 4,7 persen atau di bawah rata-rata nasional untuk jumlah penduduk yang menganggur 8,4 juta orang atau 5,83 persen dari total angkatan kerja.

Begitu juga angka kemiskinan di Kalsel hanya 4,61 persen di bawah nasional pada Maret 2022 terdapat 26,16 juta jiwa atau 9,54 persen penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Pewarta: Firman
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023