Ismailia, Mesir (ANTARA News) - Pemerintah Mesir telah menyita enam roket anti-tank dan anti-pesawat di Semenanjung Sinai, dan menduga penyelundup mungkin telah bermaksud mengirim semua itu ke Jalur Gaza, yang dikuasai HAMAS, kata beberapa sumber keamanan, Jumat.

Mereka mengatakan roket tersebut, yang disita di Sinai tengah pada Kamis (2/1), "modern", tapi tak mengungkapkan asal senjata itu. Tak ada penyelundup yang ditemukan di daerah tersebut.

Pasukan keamanan Mesir berusaha menerapkan kembali kendali atas Sinai, yang berbatasan dengan Israel dan Jalur Gaza dan telah mengalami kondisi tanpa hukum sejak revolusi --yang menggulingkan presideh Hosni Mubarak pada Februari 2011.

Militer belum lama ini mengumumkan telah menyita roket selundupan dan senjata lain di gurun Mesir barat, yang berbatasan dengan Libya --yang telah dipenuhi senjata sejak perang saudara, yang menggulingkan pemimpin Libya Muamar Gaddafi pada 2011.

Mesir menutup sebagain terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan barang ke dalam wilayah Jalur Gaza tahun lalu, sebagai bagian dari penindasan atas gerilyawan fanatik yang dituduh membunuh 16 penjaga perbatasan pada 5 Agustus.

Mesir menengahi gencatan senjata yang mengakhiri babak paling akhir pertempuran antara Israel dan penguasa Jalur Gaza, Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), pada November. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Israel meminta Kairo menindak senjata di Sinai yang diselundupkan ke dalam daerah kantung pantai yang dikenakan blokade itu.

"HAMAS telah dikungkung di Jalur Gaza, dan Mesir terikat komitmen untuk mencegah penyelundupan senjata," kata Wakil Perdana Menteri Israel Moshel Yaalon dalam satu pernyataan pada Jumat.

Presiden Mesir Mohamed Moursi telah berikrar akan memulihkan hukum di Sinai, tapi rasa tak percaya sudah mendalam antara penduduk pribumi Badui dan pemerintah pusat di Kairo, demikian Reuters.

(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013