Kinerja Bank BJB sepanjang triwulan pertama 2023 tetap terjaga seiring perbaikan kondisi ekonomi makro.
Bandung (ANTARA) -
Kredit dan pembiayaan Bank BJB hingga Maret 2023 (year on year) mengalami pertumbuhan sebesar 10,8 persen menjadi 116,45 triliun rupiah pada seluruh segmen kredit baik konsumer atau pun dari segmen bisnis.
 
"Kinerja keuangan sampai dengan posisi 31 Maret 2023, secara konsolidasi beserta anak perusahaan, pertumbuhan kredit dan pembiayaan year on year tumbuh sebesar 10,8 persen jadi 116,45 triliun rupiah," kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, di Bandung, Rabu.
 
Kinerja Bank BJB sepanjang triwulan pertama 2023 tetap terjaga seiring perbaikan kondisi ekonomi makro dan juga semakin pulihnya mobilitas disertai dengan perbaikan daya beli masyarakat.
 
Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi dalam paparan Analyst Meeting 1stQ 2023, menyampaikan, dari sisi makro saat ini konsumsi masyarakat diperkirakan semakin kuat seiring dengan terus naiknya mobilitas, membaiknya keyakinan konsumen, dan meningkatnya daya beli seiring dengan penurunan inflasi.
 
"Hal ini menjadi sinyal positif terhadap kondisi perekonomian Indonesia, termasuk bisnis Bank BJB yang memiliki fokus utama pada segmen konsumer," ujar Yuddy.
 
Yuddy mengatakan hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia pun menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan kredit ke depan.
 
Diproyeksikan, pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 10,4 persen year on year, tumbuh positif meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit di tahun lalu.
 
Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.
 
Menurut Yuddy, faktor suku bunga menjadi tantangan bagi sektor perbankan, karena dampak dari kenaikan suku bunga acuan yang sudah naik sebesar 225 basis poin sejak pertengahan tahun 2022.
 
Oleh karenanya perseroan juga fokus dalam mendorong pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, ekosistem digital, produk layanan berbasis teknologi dan wealth management.
 
Adapun dari sisi kinerja keuangan dan bisnis, pertumbuhan bisnis Bank BJB di awal tahun 2023 berfokus mengambil langkah yang lebih selektif untuk pertumbuhan kredit yang berkualitas sekaligus berupaya menjaga yield yang memadai.
 
Mengawali 2023, bisnis konsumer Bank BJB menyumbang sebagian besar porsi penyaluran kredit yang dilakukan terus bertumbuh dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) yang terjaga sangat baik, didorong baik oleh kredit kepada pegawai berpenghasilan tetap dan aktif, pra pensiun maupun pensiunan.
 
Menurut Yuddy, di tengah tantangan ekonomi, suku bunga kredit yang diberikan perlu terus mengikuti perkembangan kondisi pasar yang ada dengan melakukan repricing untuk menjaga margin yang sehat.
 
Namun demikian implementasinya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kemampuan bayar debitur dan menjaga kualitas kredit tidak menjadi NPL atau kredit macet.
 
Mengimbangi kebijakan suku bunga acuan yang terus mengalami kenaikan untuk mengantisipasi tekanan inflasi yang ada, Bank BJB pun terus melakukan manajemen likuiditas yang baik agar likuiditas tetap ample dengan biaya dana yang manageable, sehingga lebih efisien dalam biaya dana.
 
Berbagai kondisi keuangan Bank BJB yang semakin membaik tersebut, didukung berbagai perbaikan di sektor kredit.
 
Kredit konsumer tumbuh 5,8 persen year on year menjadi 66,2 triliun rupiah yang merupakan segmen dengan porsi terbesar, 61,1 persen terhadap total kredit yang disalurkan.
 
Yuddy menuturkan permintaan untuk segmen KPR terus bertumbuh khususnya pada KPR bersubsidi, sehingga mendorong pertumbuhan nya sebesar 16,3 persen year on year menjadi Rp9,4 triliun.
 
Adapun untuk tahun 2023 Bank BJB memperoleh kuota FLPP sebanyak 8.000 unit.
 
Sektor UMKM tumbuh 10,3 persen menjadi Rp6,8 triliun, didorong oleh penyaluran mikro yang dilakukan langsung oleh bank tumbuh dengan baik sebesar 20 persen year on year, termasuk di dalamnya penyaluran KUR dimana Bank BJB tahun ini diberikan kuota sebesar Rp3 triliun.
 
Sementara Commercial & Corporate menjadi salah satu growth driver dengan pertumbuhan 14,7 persen menjadi Rp16,4 triliun untuk corporate dan 34 persen menjadi Rp9,4 triliun untuk commercials yang bersumber dari anchor client government related party, BUMN dan Top Tier Corporate.
 
Sepanjang sisa tahun 2023 ini, ekspansi pada segmen corporate dan commercials akan dilakukan secara selektif dengan melihat suku bunga yang diberikan untuk menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi tekanan biaya dana.
 
Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan pertama tahun 2023 tumbuh 1,2 persen menjadi 129,8 triliun rupiah.

Kemudian, total Aset tumbuh 5 persen year on year menjadi 175,9 triliun rupiah; dan mencatatkan Laba 446 miliar rupiah, sedangkan laba setelah pajak sebesar 366 miliar rupiah secara konsolidasian.
 
Di akhir paparan, Yuddy optimis bahwa kinerja Bank BJB hingga akhir tahun akan semakin baik, dengan proyeksi pertumbuhan pada level 11 hingga 12 persen untuk kredit, dimana porsi kredit dengan yield yang lebih tinggi akan diutamakan untuk mengimbangi tekanan biaya dana.
Baca juga: Bank BJB bagikan deviden Rp1,1 triliun
Baca juga: Bank BJB dukung BI sediakan uang rupiah baru saat Ramadhan

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023