Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) mengumumkan 83 atlet yang terpilih masuk ke Pelatnas Cipayung berdasarkan pemantauan prestasi selama tahun 2012.

Atlet yang terpilih masuk Pelatnas dibagi ke dalam kelompok atlet utama yang terdiri atas 46 atlet dan kelompok atlet pratama yang terdiri atas 37 pemain muda berbakat.

"Dengan jumlah atlet tersebut, nantinya latihan akan dibagi waktunya. Namun pada hari tertentu atlet pratama diperlukan sebagai sparing tanding, tanda kutipnya dipinjam," kata Ketua Sub Bidang Pelatnas PB PBSI Christian Hadinata saat jumpa pers di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta, Senin.

Di antara atlet yang masuk Pelatnas ada beberapa atlet yang sebelumnya pernah bergabung di Pelatnas seperti Pia Zebadiah, Rizky Amelia Pradipta dari klub Jaya Raya, dan Tommy Sugiarto dari Pelita Bakrie.

"Parameternya kita lihat dari prestasi seperti Tommy dan ganda putri Pia-Rizky. Di sisi lain untuk anak baru dilihat prospek ke depannya. Tentu kita berharap akan lebih baik prestasinya," katanya.

PB PBSI juga menarik pelatih baru serta mengembalikan beberapa pemain dan pelatih lama ke klub mereka berdasarkan kinerja selama ini.

Di antara jajaran pelatih baru terdapat Joko Suprianto, Imam Thohari, Marlev Mainaky, Dimas Indra Prasetyo,  Reony Mainaky, Chafidz Yusuf, Sarwendah Kusumawardhani, dan Namrih Suroto.

Sementara pelatih yang dikembalikan ke klub asal terdiri atas Agus Dwi Santoso (Djarum), Rony Agustinus (Suryanaga), Paulus Firman (SGS PLN), dan Verawaty Fajrin (Ragunan).

Atlet yang didegradasi antara lain sepasang pemain nomor ganda putra, dua pasang pemain ganda putri, satu pemain ganda campuran, empat pemain tunggal putra, dan dua pemain tunggal putri. 

"Dalam proses promosi dan degradasi ini ada atlet lama dan baru yang dipanggil, juga dalam komposisi pelatih, ada pelatih lama dan baru. Selain itu, juga ada rotasi pelatih ke posisi baru," jelas Christian.

Christian mencontohkan, Aryono yang sebelumnya melatih ganda putri dirotasi ke ganda putra karena dinilai lebih cocok menangani pemain putra. 

"Kalau melatih putri, dia agak susah emosionalnya. Kalau di putra bisa lebih keras seperti pada All England dulu dia betul-betul bisa marah pada Rijal-Debby. Sedangkan Reony tadinya melatih Jepang, dia disiplin dan tidak pandang bulu," ujar Christian.

Christian juga berharap, Joko dan Marlev yang sebelumnya pernah melatih di Pelatnas mampu meningkatkan performa nomor tunggal putra seperti mereka memajukan nomor tunggal putri.

(M047)

Pewarta: Monalisa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013