Jenewa (ANTARA) - Uni Eropa mendesak Rusia untuk tidak menggunakan dugaan serangan drone di dalam negeri Rusia "sebagai alasan" memperluas skala perang di Ukraina.

"Saya tahu soal itu Saya sudah melihat berita tersebut. Saya sudah mendengar Presiden (Ukraina) (Volodymyr) Zelenskyy, Dan Presiden Zelenskyy menyatakan dengan tegas bahwa Ukraina tidak terlibat dalam serangan ini," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell kepada wartawan menjelang pertemuan para menteri Uni Eropa di Brussels.

"Kami mendesak Rusia agar tidak menggunakan dugaan serangan ini sebagai alasan memperluas perang," kata Borrell.

Dia menegaskan insiden itu tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk "membenarkan upaya memperbanyak wajib militer, tentara, dan serangan di Ukraina."

"Yang paling penting adalah kami terus mendukung Ukraina baik secara militer, politik, maupun ekonomi," lanjut dia.

Baca juga: Rusia minta PBB kecam Inggris karena pasok amunisi uranium ke Ukraina

Pada Selasa, dua drone Ukraina menyerang Kremlin yang menjadi kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia lantas menyebut aksi ini sebagai upaya pembunuhan ala teroris.

Ukraina seketika menyangkal keterlibatan negaranya dalam serangan itu.

Kremlin, pada Kamis, mengklaim bahwa dugaan serangan drone itu diputuskan oleh Amerika Serikat.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyangkal tudingan yang menyebut AS berada di belakang serangan drone di Kremlin, seraya menyebut Rusia "berbohong."

Baca juga: Presiden Ukraina: Rusia bombardir Kherson, 21 warga sipil tewas

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023