Phnom Penh (ANTARA) - Cuaca terik yang menyelimuti kawasan Stadion Nasional Morodok Techo di Phnom Penh, Kamboja, tidak menyurutkan semangat para pengunjung untuk menyaksikan langsung upacara pembukaan SEA Games 2023.

Tercatat, cuaca di daerah Mukh Kampul pada pukul 16.45 waktu setempat (tidak ada perbedaan waktu dengan WIB) mencapai suhu 37 derajat celcius. Diiringi dengan angin kering dan debu yang menyelimuti, ternyata tidak mengurangi langkah demi langkah para calon penonton yang tiba.

Meski acara rencananya baru akan dimulai pada pukul 19.00, para pengunjung sudah memadati area luar dan dalam dari stadion.

“Ini pertama kalinya bagi Kamboja menjadi tuan rumah acara sebesar ini, jadi kami sangat antusias untuk datang lebih awal,” kata Chan, salah satu warga lokal yang datang di Stadion Nasional Morodok Techo, Jumat.

Chan, yang datang dengan temannya, Akara, mengaku tidak sabar untuk melihat kemegahan dan kejutan yang bakal disuguhkan oleh negaranya, dan negara-negara sahabat di kawasan Asia Tenggara lainnya.

“Kami siap untuk bersenang-senang!” ujar Akara dengan gembira.

Baca juga: Flairene sosok termuda dan bertalenta pembawa bendera Indonesia

Sementara itu, pada upacara pembukaan SEA Games tahun ini, para atlet dari anggota ASEAN akan membawa bendera nasional mereka serta tampil dengan mengusung nilai dari negara masing-masing di hadapan ribuan pasang mata yang memadati stadion berkapasitas 60 ribu kursi itu.

Untuk Indonesia, perenang putri Flairene Candrea Wonomiharjo mendapat kesempatan besar memimpin kontingen Tanah Air dengan membawa bendera Merah Putih pada defile upacara pembukaan SEA Games Kamboja.

Flairene bakal berada di barisan depan memimpin sekitar 45 orang yang merupakan perwakilan dari 25 atlet dan ofisial, serta 15 perwakilan Tim CdM serta Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia).

Cabang olahraga yang ikut ambil bagian dalam defile adalah karate, teqball, renang, pencak silat, dan sepak takraw.

Baca juga: Flairene sosok termuda dan bertalenta pembawa bendera Indonesia

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023