"Alhamdulillah setelah sekian lama, saya dan partner saya kembali mendapatkan emas. Terakhir kali kami juara di SEA Games adalah di SEA Games Malaysia pada 2017. Sedangkan di Filipina kami tidak dapat medali dan di Vietnam mendapatkan perak," kata Asep saat ditemui di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, Kamboja, Minggu (7/5) malam.
"Sekarang, akhirnya kami kembali dapat emas. Kami sangat bersyukur," ujarnya menambahkan.
Asep menambahkan, ia dan tim melakukan persiapan untuk SEA Games Kamboja dengan menjalani pelatnas sejak Oktober 2022. Persiapan yang matang, terutama setelah bergulirnya SEA Games ke-31 di Vietnam, semakin membuatnya optimistis untuk kembali mengoleksi pundi-pundi medali untuk Indonesia.
Baca juga: "Balas dendam" Puspa Arumsari buahkan emas di SEA Games 2023
"Alhamdulillah kemarin sentralisasi pelatnas dimulai Oktober tahun lalu. Kami menjalani latihan sekitar delapan bulan untuk persiapan SEA Games Kamboja. Pressure (untuk mendapatkan medali) tetap ada, tapi saya yakin dan terus berusaha semaksimal mungkin dan alhamdulillah kali ini kami mendapatkan emas," kata Asep.
Sebelum Asep dan kawan-kawan naik podium, Puspa Arumsari terlebih dulu menyumbang emas pertama di cabang olahraga bela diri Indonesia tersebut melalui nomor tunggal putri artistik dengan skor 9,97 saat menghadapi lawan dari Malaysia.
Ada juga pasangan ganda putri Ririn Rinasih dan Riska Hermawan yang turun di partai final nomor ganda putri artistik pada hari yang sama.
Namun, Indonesia yang diputuskan memperoleh skor 9,915 atau 0,030 poin di bawah pasangan Thailand melakukan protes dan banding sehingga upacara pemberian medali di nomor itu pun ditunda.
"Kami berharap yang terbaik untuk keputusannya," kata Asep.
Sementara itu, kontingen Indonesia per Minggu (7/5) pukul 23.01 WIB berhasil mengumpulkan total 55 medali terdiri dari 16 medali emas, 10 perak, dan 29 perunggu.
Baca juga: Pelatih sayangkan keputusan juri di ganda putri artistik pencak silat
Baca juga: Pencak silat Indonesia raih dua emas di SEA Games 2023
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
