Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Effendi Simbolon akan mempertanyakan pemindahan pembangunan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) atau terminal gas terapung dari Belawan, Sumatera Utara ke Lampung.

Menurut dia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan ikut bertanggung jawab atas penghentian pembangunan terminal gas terapung tersebut.

"Saya minta temui Dahlan sore ini di Hotel Marriot Medan, guna mempertanyakan kenapa FSRU itu dibubarkan. Dia yang memunculkan, dia juga yang membatalkan," kata Effendi Simbolon kepada ANTARA News, Jakarta, Jumat.

Calon gubernur Sumatera Utara itu menilai tindakan Dahlan Iskan selama ini hanya mencuri-curi perhatian publik dengan segala cara.

Tindakan Dahlan Iskan itu, juga menimbulkan tanda tanya dan keheranan bagi dirinya karena buruh di Sumatera Utara tidak melakukan langkah apapun, termasuk melakukan protes.

"Saya heran, buruh kok gak protes sih? Karena bukan buruh penyebab industri di kawasan industri Medan itu berakhir, justru para elit di pemerintahan yang tidak tahu menahu," kata dia.

Dahlan Iskan memindahkan pembangunan terminal gas terapung atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) dari Belawan, Sumatera Utara ke Lampung. Akibatnya, terjadi krisis gas di Sumatera Utara yang sampai sekarang masih belum teratasi.

Ia menyebutkan, permintaan industri di Sumatera Utara sangat tinggi, 17 juta kaki kubik perhari. Namun yang bisa dipenuhi sebesar 11 juta kaki kubik. Atas kekurangan itu, pemerintah provinsi Sumatera Utara meminta 5 juta kaki kubik perhari kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) untuk dialihkan memenuhi kebutuhan industri di Sumatera Utara. Ia mengaku tak takut untuk mempertanyakan hal tersebut kepada Dahlan.

"Itu tugas dan keajiban saya sebagai wakil rakyat," kata Effendi Simbolon.
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013