Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid berharap agar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) segera mengumumkan bakal calon presiden dan calon wakil presiden.

"Kita semua, pengurus, para tokoh, kader, dan simpatisan PKB sedang menunggu agar Pak Prabowo dan Gus Muhaimin segera mengumumkan pasangan capres dan cawapres," kata Jazilul dalam pesan video yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengumumkan bakal capres dan cawapres, sebagaimana harapan para ulama, tokoh, dan kiyai yang secara sungguh-sungguh mengharapkannya.

Pasalnya, lanjut dia, Itjima Ulama Nusantara pada Januari lalu juga sudah mendorong agar pengumuman dilakukan pada bulan Ramadhan, namun belum berhasil direalisasikan sampai saat ini.

"Bulan Mei ini bulan yang tepat para ulama, para tokoh, para kiyai mengharapkan dengan sungguh-sungguh, agar Pak Prabowo dan Gus Muhaimin segera mengumumkan pasangan capres dan cawapres," tuturnya.

Jazilul lantas menegaskan kembali komitmen KKIR yang memanfaatkan bahwa pasangan bakal capres dan cawapres ditentukan oleh Prabowo dan Muhaimin.

"Siapapun boleh memberikan pengamatan, pendapat, usulan terkait dengan pasangan capres dan cawapres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, namun keputusan ada di tangan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin," ujarnya.

Dia menegaskan pula bahwa koalisi inti yang sepakat dibangun PKB bersama Partai Golkar di Jakarta, Rabu (3/5), sebagai tindak lanjut wacana pembentukan koalisi besar tidak membatalkan kerja sama politik antara PKB dengan Partai Gerindra dalam sekoci KKIR.

"Koalisi inti yang digagas Pak Airlangga dan Gus Imin tak menganulir kerja sama politik yang dilakukan oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya," kata dia.

Sebelumnya, Sabtu (14/1), Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan hasil Ijtima Ulama Nusantara, yang digelar PKB pada 13-14 Januari lalu, merekomendasikan Muhaimin Iskandar maju sebagai bakal capres atau cawapres pada Pilpres 2024.

"Hasil dari pertemuan Itjima Ulama ini mendorong agar Gus Muhaimin maju menjadi capres atau cawapres 2024 dan segera menentukan pasangannya,” kata Jazilul.

Dia menyebut para ulama juga memberikan batas waktu agar PKB segera menentukan nama capres dan cawapres yang diusungnya sebelum Ramadhan.

"Sesegera mungkin (menentukan), tapi para kiai memberikan limit-nya. Kalau bisa yang sebelum puasa, sebelum Maret berarti, ya, paling lambat," ujar Jazilul.

Sebagai informasi, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dibuka mulai 19 Oktober 2023 s.d. 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Baca juga: PDIP tunggu sikap formal Golkar terkait isu bergabung ke KIR

Baca juga: Pengamat: Tidak mudah mengajak koalisi KIR bergabung dengan PDIP

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023