"Salah satu yang diidentifikasikan sebagai kegiatan yang mendukung tugas dan fungsi BSKDN adalah mengembangkan sistem informasi itu dan menggunakannya untuk mendukung tugas BSKDN," kata Yusharto dalam keterangan pers diterima di Jakarta, Selasa.
Yusharto mengatakan hal itu saat memimpin rapat pembahasan sistem informasi pendukung tugas dan fungsi BSKDN Tahun Anggaran 2024 di Aula BSKDN, Jakarta, Selasa.
Dia menyebutkan terdapat beberapa upaya untuk meningkatkan pemanfaatan sistem informasi, salah satunya mengidentifikasi sistem informasi yang sudah diterapkan BSKDN.
"Begitu juga dengan sistem informasi apa yang akan dikembangkan BSKDN ke depannya; tetapi sebelum sampai pada kegiatan yang dilaksanakan di tahun 2024, kita harus mengetahui titik mulai saat ini, seperti seberapa banyak kebutuhan sistem informasi yang diperlukan, yang sudah ada berapa banyak, dan apa pengembangan yang akan dilakukan," ujarnya.
Baca juga: Kemendagri atasi ancaman resesi lewat inovasi daerah
Langkah selanjutnya, BSKDN akan menyediakan command center untuk membagikan informasi kepada pemerintah daerah yang membutuhkan. Command center itu diharapkan dapat membuat pemerintah daerah mampu meningkatkan inovasi ataupun memperbaiki tata kelola pemerintahannya.
Sejalan dengan itu, Sekretaris BSKDN Kurniasih mengatakan usai perubahan nomenklatur dari Badan Litbang menjadi BSKDN, para pegawai sudah sepatutnya meningkatkan kinerja dengan memanfaatkan sistem informasi.
Kurniasih juga sepakat dengan upaya BSKDN membangun command center guna memenuhi kebutuhan daerah terhadap informasi, terutama berkaitan dengan sejumlah indeks yang dikembangkan BSKDN.
Baca juga: BSKDN dorong Brida Bali perkaya jenis inovasi di daerah
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
