Pekanbaru (ANTARA) - Satu unit helikopter water bombing jenis Sikorsky S61N bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI tiba di Pekanbaru, guna mendukung aktivitas pemadaman api karhutla di Riau yang sudah melanda sebagian wilayah di Riau.

"Sebagian wilayah di Riau sudah terjadi karhutla namun ada karhutla yang sulit dipadamkan melalui jalur darat sehingga butuh pemadaman melalui jalur udara yakni dengan helikopter," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan, helikopter water bombing tersebut memiliki kemampuan terbang bisa selama 4,5 jam cukup lama dalam upaya pemadaman api pada kawasan sulit terjangkau.

Ia menyatakan keberadaan helikopter tersebut akan melakukan water bombing terhadap karhutla di Dumai karena keterbatasan jumlah petugas dari Satgas Karhutla darat Riau mengakibatkan mereka kesulitan menjangkau lokasi kebakaran.

Baca juga: Satgas Karhutla turunkan alat berat di lokasi rawan kebakaran di Riau

Baca juga: Tim gabungan berhasil padamkan karhutla di Bengkalis


"Api bisa makin meluas karena dipicu angin kencang dan musim panas, namun keberadaan helikopter water akan membantu mengurangi dampak kebakaran," katanya.

Sebagai upaya untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi Riau, utamanya di daerah pesisir provinsi Riau. Hingga saat ini sudah dilakukan upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan menyemai garam dilangit provinsi Riau.

M Edy Afrizal mengatakan kegiatan TMC di Riau sudah dilakukan sejak sepekan belakangan. Di mana saat ini Provinsi Riau sudah mendapatkan bantuan garam untuk TMC sebanyak 20 ton.

"Kami mendapatkan bantuan 20 ton garam untuk TMC, hingga saat ini yang sudah disemai di langit Riau sebanyak 9 ton," katanya.

Ia menjelaskan kegiatan TMC di Riau lebih banyak dilakukan di langit sekitar wilayah pesisir Riau karena di lokasi tersebut curah hujan sudah menurun dan juga sudah terjadi Karhutla yakni di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

Karena itu katanya TMC banyak difokuskan di daerah pesisir Riau, karena curah hujan minim dan berpotensi terjadi karhutla.

Baca juga: BPBD sebut lahan terbakar di Riau capai 16 hektare hingga awal Maret

Baca juga: Pemprov Riau minta bantuan helikopter antisipasi karhutla 2023

 

Pewarta: Frislidia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023