Jumlah paling banyak warga terdampak banjir berada di Kabupaten Pelalawan
Pekanbaru (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat hingga saat ini, masih ada 3.398 jiwa dari 890 kepala keluarga (KK) di Riau mengungsi akibat banjir sejak daerah itu dilanda banjir mulai 1 Januari 2024.

"Pemerintah Provinsi Riau masih terus menyalurkan bantuan untuk warga terdampak banjir seperti sembako, tenda pengungsian pelayanan kesehatan dan obat obatan diare, penyakit kulit dan antibiotik," kata Kepala pelaksana BPBD Riau M Edy Afrizal dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.

Menurut Edy total warga Riau yang saat ini masih mengungsi ada 3.398 jiwa berasal dari 6 kabupaten/kota di Riau yakni Kabupaten Pelalawan 2.070 terbanyak, Kabupaten Rokan Hilir 692, Kabupaten Indragiri Hulu 424, Kota Dumai 88 jiwa, Kabupaten Bengkalis 84 dan Kabupaten siak 40 jiwa.

Sedangkan total warga Riau yang terdampak banjir, katanya menyebutkan, tercatat sebanyak 147.301 jiwa dari 36.541 KK juga tersebar di 6 kabupaten/kota di Riau.

"Jumlah paling banyak warga terdampak banjir berada di Kabupaten Pelalawan yakni 2.070 jiwa dari 557 KK. Kemudian, Rokan Hulu 692 jiwa dari 173 KK, Inhu 424 jiwa dari 106 KK, Dumai 88 jiwa dari 22 KK, Bengkalis 84 jiwa dari 22 KK, dan Siak 40 jiwa dari 10 KK.

Baca juga: Jalan lintas Riau-Sumut banjir, polisi pasang rambu dari botol bekas
Baca juga: Gubernur Riau serahkan 10 ton beras untuk korban banjir Pelalawan 
​​​​​

Berdasarkan data dihimpun BPBD Riau, total warga Riau yang saat ini masih mengungsi ada 3.398 jiwa, itu tersebar di 6 kabupaten/kota di Riau dengan rumah yang terdampak banjir sebanyak 36.506 unit, fasilitas kesehatan 7 unit rusak ringan, fasilitas pendidikan 50 sekolah rusak ringan serta fasilitas umum 80 rusak ringan dan 4 unit faskes lain rusak berat.

Sebelumnya Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengatakan banjir yang terjadi bukan siklus 5 tahun namun siklus 20 tahunan dan kondisi saat ini termasuk agak ekstrem.

"Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status siaga darurat banjir mulai 22 Desember 2023 sampai 31 Januari 2024 atau selama 40 hari dengan tetap memantau situasi dan kondisi terkini," demikian Edy.

Baca juga: BPBD: Kota Pangkalpinang dan Bangka Barat terendam banjir
Baca juga: Riau minta bantuan makanan balita terdampak banjir ke Kemenkes
Baca juga: 43 desa di Siak titik terparah dilanda banjir di Riau

 

Pewarta: Frislidia
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024