Jakarta (ANTARA) -
KFC Developmental Basketball League (DBL) Camp 2023 menjadi ajang pembekalan bagi para pebasket muda untuk mendulang ilmu dan menambah pengalaman baru untuk meningkatkan kualitas permainannya di masa datang.
 
"Tunjukkan yang terbaik, belajar banyak, menerima pelajaran dari pelatih-pelatih dari Amerika, dan pelatih-pelatih yang saya baru ketemu," kata salah satu peserta KFC DBL Camp dari SMA 70 Jakarta Maxim Maria Sutisna, di Jakarta, Selasa.
 
Sebanyak 246 pebasket muda baik putra dan putri disaring dari 31 kota dan 23 provinsi di seluruh Indonesia untuk mengikuti pelatihan selama enam hari di Jakarta.
 
Mereka akan dilatih oleh pelatih top dunia dari World Basketball Academy (WBA) Australia dan dipimpin oleh Andrew Vlahov, legenda basket Australia yang menjadi bagian timnas basket Negeri Kangguru pada empat edisi Olimpiade.

Lalu ada juga Shane Froling, Michael Lake, Makaila Dyer, dan terakhir ada Mick Downer, sosok pelatih muda yang punya prestasi mentereng di NBL Australia dan ikut andil menjadi bagian timnas Australia pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro sebagai asisten pelatih.
 
Sedangkan dari DBL Academy ada Dimaz Muharri, Erwin Triono, Didit Pamungkas, dan Madya Firman, dua legenda basket Indonesia, Rony Gunawan dan Andrie Ekayana, serta dua alumni DBL Indonesia All-Star, Regita Pramesti dan Faizzatus Shoimah.

Baca juga: 3x3 Putri kembali raih perunggu di SEA Games
 
Maxim menargetkan dirinya masuk dalam 12 pemain yang terpilih untuk bisa menimba ilmu di dunia basket lebih dalam lagi di Amerika.
 
Pada hari kedua pembekalan dalam KFC DBL Camp, para peserta melakukan agenda yang padat. Mulai dari beep test, skills challenges, dan juga drilling skills yang terbagi menjadi delapan station dan dilakukan di tiga hall GOR Soemantri Bodjonegoro.
 
Beep test menjadi aktivitas wajib bagi campers untuk mengukur tingkat ketahanan peserta. Skill challenges sendiri juga menjadi menu wajib yang harus disantap oleh campers. Metode ini kerap kali kita temui di laga NBA All-Stars.
 
Para peserta atau disebut campers dituntut untuk mengeluarkan modal latihan selama ini seperti menembak, mengumpan, dan dribble. Nantinya, waktu mereka akan dicatat untuk mengetahui ketepatan para peserta dalam mengeksekusi tantangan fundamental ini.
 
“Kami selalu antusias setiap kali hadir ke Indonesia. Bersama DBL Indonesia untuk melatih dan mengembangkan potensi luar biasa anak-anak muda yang penuh talenta basket dan semangat untuk berkembang," kata Direktur WBA Australia Vlahov.
 
Dari ratusan peserta, nantinya akan disaring menjadi Top 50 Campers. Lalu diseleksi lagi menjadi Top 24 Campers. Hingga terpilih 12 pemain putra dan putri terbaik, yang disebut sebagai skuad elite KFC DBL Indonesia All-Star 2023.
 
Dipilih juga pelatih dan asisten pelatih terbaik untuk masing-masing mendampingi tim putra dan putri. Ke-12 pemain putra dan putri, serta total empat pelatih terbaik yang menyandang KFC DBL Indonesia All-Star 2023 itulah nantinya yang berhak diterbangkan ke Amerika Serikat sekitar Juli mendatang.
 
Di negeri Paman Sam itu, mereka bakal belajar dan berlatih dengan beberapa pelatih top NBA, serta bertanding pada turnamen kelompok usia pelajar SMA di sana.

Baca juga: Kalahkan Warriors 104-101, Lakers unggul 3-1 di semifinal
 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023