Phnom Penh (ANTARA) - Kepala pelatih timnas pencak silat Indonesia Indro Catur Haryono menyayangkan keputusan juri pada babak final cabang pencak silat nomor tanding putri kelas B, pada SEA Games Kamboja, Rabu.

Pertandingan antara Indonesia yang diwakili oleh pesilat Safira Dwi Meilani melawan wakil Vietnam di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh itu berlangsung dengan protes demi protes dari kedua kubu.

Indonesia unggul jauh dari lawan dengan skor 43-61. Namun, dengan 18 detik tersisa, pertandingan tiba-tiba diberhentikan dan kemenangan jatuh kepada pesilat Vietnam.

“Safira secara poin unggul jauh dan masih ada sisa waktu 18 detik, dan dia belum ada melakukan pelanggaran apapun. Wasit melihat Safira terkena kuncian. Tapi (ekspresi sakit Safira) sebenarnya sudah (ada) dalam pertandingan. Safira dari babak pertama, lengannya sudah dislock. Tapi dia masih berjuang dan bertahan hingga poinnya unggul,” jelas Indro.

“Kalau itu dianggap kuncian, itu tidak benar sama sekali karena harus ada prosesnya, hitungannya, dan (pesilat) terlihat tidak bisa bergerak secara pasti. Tapi Safira tendangannya masih kuat, pukulan masih bagus, kalau kesakitan iya, tapi dia belum menyerah,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Peluang Indonesia panen emas pencak silat di hari ke-5 SEA Games 2023

Lebih lanjut, Indro mengatakan Safira memang memiliki riwayat cedera sebelum bertanding di babak final.

Selain itu, pihaknya telah melayangkan protes dan hal itu tengah diproses lebih dalam oleh pihak-pihak terkait.

“Ini lagi diproses, semoga diterima dan pertandingan akan berlanjut di 18 detik tersisa, dengan poin terakhir,” kata Indro.

Selain itu, Indro juga menyayangkan partai final di nomor tanding putri (-45 kg) yang menghadirkan perlawanan antara Suci Wulandari (Indonesia) kontra Malaysia. Pada laga tersebut, Suci harus puas dengan medali perak setelah lawan unggul dengan skor 36-33.

“Kalau untuk Suci, dia juga jauh lebih unggul. Kita saat itu dapat juri yang tidak fair. Beberapa kali saya protes juga tidak dihiraukan. Terlihat sekali kita sangat dirugikan. Jelas sekali serangan dari lawan, tendangan yang tidak kena, itu selalu nilai (lawan) naik terus. Apalagi poin Suci sudah unggul jauh dan memang terlihat sekali tidak fair. Itu bs dilihat di video, apa ada tendangan dan pukulan yang masuk?” kata Indro.

Sementara itu, partai final dari belasan nomor pertandingan di pencak silat SEA Games 2023 berlangsung Rabu ini.

Sejauh ini, pesilat-pesilat Indonesia Iqbal Candra Pratama (tanding putra kelas F), Jeni Elvis Kause (tanding putri kelas C), dan Khoirudin Mustakim (tanding putra kelas A) menyumbangkan medali emas untuk kontingen Merah-Putih.

Lebih lanjut, selain Suci, medali perak juga didapatkan Muhamad Yachser Arafa (tanding putra kelas C) pada hari ini.

Baca juga: Penantian tim regu putra pencak silat kembali raih emas di SEA Games

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023