Jakarta (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Jakarta Selatan memberdayakan lahan 64 hektare di Jonggol, Bogor, Jawa Barat, untuk peternakan domba dan pertanian yang melatih masyarakat agar mampu membentuk kemandirian pangan.

“Prinsip kami memanfaatkan siklus alam, jadi pakan dibuat sendiri, kalau pakan ayam kan sudah dibuat oleh perusahaan besar jadi masyarakat tidak berdaya, kalau kita konsepnya siklus alam dan memberdayakan masyarakat agar mandiri, jadi tanah ditanami dulu pakan domba yakni rumput yang mudah tumbuh memanfaatkan sinar matahari, ketika rumput sudah dipelihara dan bagus, buat makan domba,” kata Rektor Uhamka Prof. Gunawan Suryoputro, di Jakarta, Rabu..

Gunawan menjelaskan, kotoran domba hasil ternak nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk dua hal, yakni pupuk alami untuk menyuburkan tanah. Setelah tanah subur, maka masyarakat juga bisa memelihara cacing di yang nantinya dapat dimanfaatkan kembali sebagai pakan ikan.

“Siklus alam di Indonesia yang melimpah ini kita manfaatkan untuk kemandirian masyarakat, selain itu juga dapat memberikan mereka kesempatan untuk menerima pendapatan pasif atau passive income, jadi ada model baru dari Lembaga Pengembang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LP UMKM) Muhammadiyah dimana masyarakat bisa berinvestasi pada kami dengan aman dan amanah,” kata Gunawan.

Nantinya, Uhamka dan LP UMKM Muhammadiyah akan menawarkan kepada individu atau kelompok untuk investasi, dengan memberikan sertifikat dan asuransi untuk setiap satu domba yang dimiliki, sehingga ketika domba mati, masyarakat tetap bisa mendapatkan gantinya dari Uhamka maupun LP UMKM Muhammadiyah.

“Bisa melibatkan banyak masyarakat sehingga mereka ada passive income, dan kami yang mengelola sistem asuransinya. Kalau ada apa-apa kita yang menjamin, jadi masyarakat bisa berpartisipasi, langsung investasi. Sistem pengelolaan ini juga nantinya kita kemas sebagai modul-modul pelatihan pembelajaran, sehingga pilot project oleh PP Muhammadiyah ini bisa dibagikan ke daerah-daerah lain yang ingin mengembangkan bisnis sejenis ini,” ujar Gunawan.

Dia mengatakan, Uhamka telah memiliki lahan seluas 64 hektar ini sejak tahun 2018, dan sudah dipecah menjadi tiga kelompok jenis lahan, pertama untuk lahan pertanian, kedua untuk perkebunan, dan ketiga ada lahan kering, yang akan dimanfaatkan untuk peternakan, pertanian, juga taman edukasi.

“Nanti juga akan kita bangun taman edukasi (edu park) sebagai pembelajaran bagi masyarakat tentang peternakan dan pertanian, selain itu, apabila peternakan juga sudah berhasil, misalnya sampai 1.000-6.000 domba, maka akan kita proses juga pembuatan rumah potong hewan untuk kebutuhan masyarakat luas,” tuturnya.

Baca juga: Uhamka raih predikat kampus Islam terbaik ke-9 dunia versi 4ICU
Baca juga: Rektor Uhamka inisiasi program Merdeka Belajar tenaga kependidikan

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023