Jakarta (ANTARA) -
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Jakarta Selatan memanfaatkan lahan 64 hektare di Jonggol, Bogor, Jawa Barat, untuk taman edukasi (edu park).
 
"Edu park ini nantinya bisa untuk lahan mahasiswa Uhamka belajar dari sisi pendidikan. Edu park juga tidak hanya sebagai konsep hiburan pendidikan, tetapi juga pelatihan, misalnya untuk anak TK, SD, atau SMP melihat langsung cara beternak, lalu lahan di situ bisa juga untuk outbound, karena daerahnya bagus," kata Rektor Uhamka Prof Gunawan Suryoputro saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
 
Gunawan mengatakan Uhamka akan melakukan koordinasi dengan pusat-pusat pendidikan untuk mengadakan pelatihan tentang beternak domba dan budi daya ikan, serta pertanian.

Baca juga: Uhamka berdayakan lahan 64 hektar untuk masyarakat mandiri pangan
 
"Langkah berikutnya, setelah domba dan ikan berkembang, karena 64 hektare lumayan untuk dikembangkan, kita memang membuka 20 hektare dulu (untuk pertanian dan peternakan), karena kan daerahnya bagus mirip puncak, jadi sisanya kita kembangkan untuk edu park," ujarnya.
 
Selain taman edukasi, lahan milik Uhamka ini juga akan digunakan untuk memberdayakan masyarakat. "Untuk yang ke masyarakat, akan menjadi pilot project-nya Lembaga Pengembang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LP UMKM) Muhammadiyah untuk pemberdayaan dan menguatkan finansial masyarakat," ujar Gunawan.
 
Ia mengatakan pihaknya sudah bermitra dengan salah satu LP UMKM Muhammadiyah yang memang seorang pengusaha bibit, dan sudah berpengalaman untuk pembibitan ternak ikan, baik di dalam maupun luar negeri.
 
"Sudah disuplai bibitnya, tinggal mengembangkan. Kalau bibit ternak dombanya, kita berdayakan masyarakat untuk investasi, jadi tiap satu domba nanti kami beri asuransi, kalau dombanya mati, masyarakat tetap bisa mendapatkan gantinya," kata rektor.
 
Dia menuturkan nantinya untuk pemasaran para peternak dan petani akan didampingi oleh tim LP UMKM Muhammadiyah.
 
"Sudah ada ahli untuk pemasarannya, karena domba kan dibutuhkan untuk aqiqah, untuk pedagang-pedagang kuliner, juga permintaan itu tidak ada habisnya. Jadi, memang pemasarannya sudah disalurkan, tetapi khusus di lingkungan warga sendiri dan perserikatan akan dibuat jaringan untuk pemasok," katanya.

Baca juga: Uhamka raih predikat kampus Islam terbaik ke-9 dunia versi 4ICU

Baca juga: Uhamka raih peringkat 22 kampus Islam terbaik dunia
 
Gunawan berharap kepada pemerintah agar ada kolaborasi dan dukungan bersifat regulasi, karena potensi peternakan kambing tidak bisa dipisahkan dari masyarakat, bisa dilakukan dari skala kecil atau rumahan sampai skala besar.
 
"Kami sekaligus membantu pemerintah bagaimana mensejahterakan masyarakat dan kehidupan melalui usaha kecil mikro, jadi semoga ada dukungan, kami juga memerlukan bimbingan teknis dari pemerintah, karena pemerintah kan sudah memiliki pengalaman, demi membantu menyebarluaskan pemberdayaan ekonomi masyarakat agar bisa diterapkan di daerah lain," tuturnya.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023