Hal itu disampaikan oleh Nadiem saat menghadiri Education World Forum (EWF) yang berlangsung pada 7–10 Mei 2023 di Queen Elizabeth II Centre, London.
“Komitmen Kemendikbudristek adalah meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik melalui intervensi yang spesifik dan tepat sasaran,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Kemendikbudristek melalui program Kampus Mengajar telah mengirimkan lebih dari 90 ribu mahasiswa untuk menjadi rekan guru dalam meningkatkan kemampuan fondasi peserta didik di jenjang SD dan SMP.
Nantinya, para mahasiswa tersebut akan membantu pihak sekolah dalam memecahkan masalah pendidikan yang ada melalui inovasi dan transformasi yang disesuaikan dengan tempat mereka mengajar.
Inovasi dan transformasi oleh mahasiswa itu dapat diimplementasikan pihak sekolah untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pendidikannya meski para mahasiswa sudah tidak mengajar di satuan pendidikan tersebut.
Tak hanya melalui program Kampus Mengajar, peningkatan kompetensi literasi dan numerasi juga dilakukan Kemendikbudristek dengan mengirimkan 15 juta eksemplar buku bacaan ke PAUD dan SD.
PAUD dan SD yang menerima 15 juta eksemplar buku tersebut merupakan sekolah dengan literasi rendah berdasarkan hasil Asesmen Nasional sehingga diharapkan dapat memperbaiki kualitas peserta didik di sekolah itu.
Nadiem mengaku bangga ketika mengetahui sekolah-sekolah yang berada di kawasan terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) Indonesia kini telah memiliki perpustakaan.
“Sungguh suatu kebahagiaan melihat sekolah-sekolah di daerah 3T saat ini sudah memiliki perpustakaan dan murid-muridnya bersemangat untuk membaca,” ujar Nadiem.
Baca juga: Kampus Mengajar mampu tingkatkan kualitas pendidikan inspiratif
Baca juga: Nadiem: Sebanyak 90.000 mahasiswa terlibat Program Kampus Mengajar
Baca juga: Kemendikbudristek: Kampus Mengajar solusi mengakselerasi pembelajaran
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023
