... memastikan tidak akan ada seseorang --seperti yang terjadi di Newton-- bisa masuk ke sekolah dan menembaki anak-anak dengan sekejap... "
Washington (ANTARA News) - Presiden Barack Obama, Senin, berjanji akan dengan penuh semangat mengejar perwujudan pengawasan yang bijaksana atas kepemilikan senjata api. Amerika Serikat memiliki 270 juta senjata api di tangan sipil bagi sekitar 340 juta warganya.

Janji itu ia ungkapkan satu bulan setelah penembakan massal di satu SD, yang membuat Amerika Serikat trauma.

Sementara itu, para keluarga yang sangat berduka setelah 20 anak-anak tewas tertembak di kelas mereka di Newtown, Connecticut, pada 14 Desember lalu, bersikeras agar tragedi serupa jangan sampai terulang "di kemudian hari" dan menekankan harapan mereka soal upaya memerangi kekerasan senjata api.

Obama mengatakan Wakil Presiden, Joe Biden, sekarang telah menghasilkan rekomendasi reformasi yang menunjukkan akal sehat.

Rekomendasi-rekomendasi itu disusun setelah Biden melakukan pertemuan dengan para penasehat soal pengawasan senjata api, kelompok-kelompok lobi senjata api, para penasehat kesehatan jiwa serta para pejabat di bidang piranti lunak dan industri perfilman.

Presiden Obama mengatakan ia baru akan membeberkan tanggapannya kepada rakyat Amerika pada akhir pekan ini, namun ia telah mendukung pembaruan larangan senjata penyerang, pengekangan kepemilikan magasin kapasitas tinggi serta pemeriksaan yang lebih baik menyangkut latar belakang para pemilik senjata api.

"Yang menjadi titik pijak saya adalah jangan khawatir soal politik. Titik pijak saya adalah memusatkan perhatian pada apa yang masuk akal, pada apa yang bisa dijalankan. Apa yang harus kita lakukan agar anak-anak kita aman?" kata Obama, dalam jumpa pers di Gedung Putih.

Ia mendesak para anggota Kongres --banyak di antaranya yang menentang perundang-undangan soal pengawasan senjata api, untuk menggunakan hati nurani mereka dalam melihat apakah pembantaian yang terjadi di sekolah dasar di Newton itu mengharuskan adanya pendekatan baru menyangkut pengawasan senjata api.

Obama mengatakan ia akan dengan penuh semangat mewujudkan langkah-langkah pengawasan senjata api di awal periode kedua jabatannya sebagai presiden, baik di tingkat legislatif maupun eksekutif.

Namun, ia tidak yakin bagaimana upaya reformasi itu akan berjalan di lingkungan politik yang terpecah.

"Apakah semua akan lolos di Kongres? Saya tidak tahu," kata Obama.

David Keene, presiden kelompok utama pendukung hak-hak pemilik senjata api National Rifle Association (NRA) mengatakan kepada CNN, Minggu, bahwa tampaknya mereka tidak akan berhasil membuat larangan senjata penyerang tersebut lolos di Kongres.

NRA sendiri menentang hampir semua proposal Gedung Putih, dan justru mengusulkan agar penjaga-penjaga bersejata ditempatkan di setiap sekolah di AS.

Namun, ia menekankan bahwa para pemilik senjata api yang bertanggung jawab tidak perlu takut dan mengatakan bahwa ia mendukung hak kepemilikan senjata seperti yang diamanatkan dalam Amandemen Kedua Undang-Undang Dasar AS.

"Masalahnya adalah, apakah ada langkah-langkah bijaksana yang bisa kita ambil memastikan tidak akan ada seseorang --seperti yang terjadi di Newton-- bisa masuk ke sekolah dan menembaki anak-anak dengan sekejap?," kata Obama.

(T008/H-AK)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013