Maluku Utara (ANTARA) - Mahasiswa dari Perguruan Tinggi Institut Agama Islam (IAIN) Ternate dan Universitas Khairun Ternate antusias mengikuti Pembinaan Ideologi Pancasila yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Rabu, (10/5).

Kegiatan yang diselenggarakan di dua kampus besar di maluku utara tersebut bahkan mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota dan Civitas Akademika kedua kampus tersebut.

Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D menyebut peran mahasiswa Ternate sebagai kunci peradaban masa depan. Apalagi Ternate dan Tidore salah satu daerah kepulauan di Provinsi Maluku yang memiliki sejarah penting dalam kemerdekaan Indonesia.

"Mahasiswa saat ini, tidak cukup mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi, tetapi juga harus berperan dalam menjaga dan mengamalkan Ideologi Pancasila di masa kini dan masa akan datang" jelasnya.

Ia mengaku tantangan bangsa Indonesia ke depan sangat kompleks, karena banyak kelompok yang ingin mengganti ideologi negara, terutama melalui teknologi.

Dirinya mengajak kepada ratusan mahasiswa dan civitas akademika IAIN Ternate dan Khairun Ternate untuk maju bersama mengimplementasikan nilai-nilai luhur sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

"Mari kita implementasikan nilai-nilai Pancasila melalui kearifan lokal seperti kuliner, musik, olahrga dan lain sebagainya", ucapnya.

Profesor yang pernah menjabat Presiden Rektor Instiut Agama Islam se-Asia ini juga mengajak kepada Civitas Akademika IAIN Ternate dan Universitas Khairun Ternate untuk tetap bersyukur sebagai warga negara Indonesia yang memiliki Pancasila.

"Pancasila lahir bukan di ruang hampa, tetapi dari nilai-nilai yang ada di negara kita pada zaman nenek moyang", paparnya.

Tidak hanya itu menurutnya Pancasila bisa menyatukan 57 negara (kerajaan) termasuk kerajaan yang ada di Ternate menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam kesempatan tersebut juga hadir Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, dirinya mengajak kepada seluruh Civitas Akademika untuk memanfaatkan momentum berharga tersebut. 

"Ini kita perlu manfaatkan kesempatan ini momentum ini sangat baik, memberikan pencerahan terkait dengan bagaimana hubungan Pancasila dan Islam", ujarnya.

Ia mengakui saat ini bangsa Indonesia tengah memiliki berbagai problematika kebangsaan dan kehormatan yang mengancam harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara salah satu ujian terbesar adalah munculnya gerakan yang ingin mengubah Ideologi Negara.

"Generasi milenial Islam yang berlandaskan ideologi Pancasila kita ini harus menjadi garda terdepan untuk menangkal kejahatan tersebut", tegasnya.

"Sebagai bangsa yang majemuk Pancasila adalah saling menjawab atau titik temu dalam berbangsa dan bernegara yang menjadi fasilitas persatuan Indonesia", sambungnya.

Senada disampaikan Ketua DPRD Ternate Muhajirin Bailusy, ia mengapresiasi kepada BPIP yang berkesampatan memberikan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk mahasiswa dan dosen di dua kampus besar di ternate.

Ia berharap pelaksanaan Pembinaan Ideologi melalui bedah buku dan kuliah umum ini tidak berhenti sampai saat ini, melainkan berkelanjutan melalui kegiatan lainnya.

"Semoga kegiagan ini terus berkelanjutan, tidak hanya mahasiswa melainkan stakeholders masyarakat dan pemerintahan", harapnya.

Menurutnya Pancasila merupakan Ideologi Bangsa yang merupakan rumah bersama yang memiliki tujuan dan cita-cita untuk menjaga bangsa dan negara tetap utuh sebagaimana yang telah dititipkan oleh pendiri bangsa.

Bagitu juga apresiasi baik disampaikan Rektor IAIN Ternate Dr. Radjiman Ismail, M.Pd dan Rektor Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum pada saat sambutan.

Mereka berharap dengan diberikannya Pembinaan Ideologi Pancasila untuk mahasiswa dan dosen, dapat memahami dan memperkuat Pancasila terutama dalam mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut mereka dalam konteks negara yang demokratis pemahaman Pancasila yang menegaskan koridor kenegaraan sebagai bentuk saling menghargai dan saling menghormati antar sesama manusia karena tingginya sebuah nilai kehidupan adalah ketika kita saling menghargai perbedaan untuk menuju kepada peradaban yang sesungguhnya.

Sementara itu Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, M.M melaporkan kegiatan tersebut diselenggarakan di dua kampus yakni kampus IAIN Ternate dan Universitas Khairun Ternate.

"Alhamdulillah Civitas Akademika kedua kampus tersebut sangat antusias mengikutinya, bahkan setiap kampus kurang lebih mencapai 400 peserta", paparnya.

Ia juga mengatakan pihaknya telah melakukan Perjanjian Kerja Sama dengan Universitas Khairun untuk menindaklanjuti program atau kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila.

"Universitas Khairun ini kan memiliki Pusat Studi Pancasila, sehinga BPIP perlu kerja sama dalam menjalankan program atau kegiatan", ucapnya".

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023