Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua DPR RI, Agung Laksono, menyatakan kekecewaannya melihat rumah yang dibangun Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias untuk korban tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), karena kualitasnya sangat jelek. "Saya sangat kecewa, selain kualitasnya sangat jelek, fasilitasnya juga tidak lengkap, sehingga rumah-rumah tersebut belum seluruhnya ditempati masyarakat yang selamat dari bencana tsunami," katanya kepada pers di Banda Aceh, Rabu. Kondisi rumah yang telah selesai dibangun, menurut dia, sebagian terkesan asal jadi, dan sangat berbeda dengan kualitas rumah yang dibangun beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lengkap dengan fasilitas mandi, cuci dan kakus, sehingga masyarakat menerimanya dengan senang hati. "Saya saja melihatnya kecewa, apalagi bagi masyarakat korban tsunami," ujarnya. Agung, yang juga Wakil Ketua DPP Partai Golkar, menyebutkan bahwa secara umum pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi masih jauh dari harapan, padahal bencana tsunami sudah berlalu lebih dari setahun setengah, namun pengungsi di tenda masih banyak. "Saya minta BRR meningkatkan pekerjaan rehab dan rekons di Aceh, baik kualitas maupun kuantitasnya," kata Agung. Ia mengaku, realisasi rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh sungguh di luar dugaan, setelahpihak BRR Aceh-Nias menggelar pameran foto di DPR RI tentang hasil pelaksanaannya selama setahun terbentuknya BRR. "Saya mengharapkan BRR segera menjelaskan kepada masyarakat, mereka masih ada kesempatan untuk memperbaiki kualitas rumah untuk korban tsunami di Aceh," katanya. Padahal, menurut dia, pembangunan perumahan bagi korban tsunami awalnya dilakukan dengan harapan lebih baik kualitasnya, agar penduduk bisa menikmti hidup dengan nyaman dan bukan dibangun asal jadi. Mereka akan memulai hidup baru meraih masa depan lebih sejahtera, katanya. "Tapi, kalau kualitas rumah seperti itu, bagaimana mereka bisa menikmati hidup dengan baik," demikian Agung Laksono. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006