New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dipimpin oleh saham-saham megacap yang melemah setelah kenaikan baru-baru ini, karena data menunjukkan sentimen konsumen AS turun ke level terendah enam bulan.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 8,89 poin atau 0,03 persen, menjadi menetap di 33.300,62 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 6,54 poin atau 0,16 persen, menjadi berakhir di 4.124,08 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 43,76 poin atau 0,35 persen, menjadi ditutup di 12.284,74 poin.

Saham sektor teknologi S&P 500 turun 0,2 persen, sedangkan indeks konsumer nonprimer turun 0,9 persen. Sektor utilitas dan bahan pokok konsumen memimpin kenaikan, keduanya menguat 0,4 persen.

Untuk minggu ini, indeks Dow turun 1,1 persen, S&P 500 turun 0,3 persen dan Nasdaq naik 0,4 persen.

Dow sedikit lebih rendah dalam penurunan hari kelima berturut-turut, penurunan beruntun terpanjang indeks saham-saham unggulan dalam dua bulan.

Saham Tesla Inc jatuh 2,3 persen setelah melonjak lebih dari dua persen pada Kamis (11/5/2023), ketika CEO-nya Elon Musk mengumumkan dia telah menemukan kepala eksekutif baru untuk Twitter. Pada Jumat (12/5/2023) dia mencuit bahwa pekerjaan itu diberikan kepada mantan kepala periklanan NBCUniversal, Linda Yaccarino.

Saham Apple Inc dan Amazon.com Inc termasuk di antara hambatan terbesar pada S&P 500, bersama dengan Tesla. Indeks teknologi masih naik sekitar 22 persen sepanjang tahun ini.

"Mereka telah melakukan perjalanan yang luar biasa, sehingga kekhawatiran penilaian itu mulai terwujud," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.

"Untuk pujian mereka, mereka memiliki neraca yang kuat, mereka memiliki kuartal pertama yang layak, sehingga bisnis mereka tampaknya bertahan, tetapi ada titik di mana valuasi memang penting."

Sentimen konsumen Mei turun ke level terendah sejak November karena kebuntuan untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah federal menambah kekhawatiran tentang prospek ekonomi.

Investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga Fed yang agresif dapat mendorong ekonomi ke dalam resesi. Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan Jumat (12/5/2023) bahwa Fed mungkin perlu menaikkan suku lebih lanjut jika inflasi tetap tinggi.

Kantor Anggaran Kongres mengatakan pada Jumat (12/5/2023) bahwa AS menghadapi "risiko signifikan" gagal bayar kewajiban pembayaran dalam dua minggu pertama Juni tanpa kenaikan plafon utang.

Di antara para pencetak keuntungan Jumat (12/5/2023), saham News Corp menguat 8,5% setelah konglomerat media itu mengalahkan perkiraan Wall Street untuk keuntungan kuartal ketiga.

Saham First Solar Inc melonjak 26,5 persen setelah pembuat panel surya itu mengakuisisi perusahaan teknologi sel surya film tipis Swedia Evolar AB.

Sebanyak 9,33 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata sesi penuh 10,65 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.


Baca juga: Wall Street ditutup beragam, indeks Dow dan S&P 500 tergelincir
Baca juga: Wall St turun, fokus bergeser ke pembahasan pagu utang dan inflasi
Baca juga: Wall Street ditutup beragam di tengah tanda-tanda perlambatan inflasi

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023