Sesuai dengan tagline aplikasi BintangPusnas Edu yakni perpustakaan mendekati masyarakat, aplikasi diharapkan dapat disebarkan oleh bapak/ibu pengajar dan pengelola kepada anak didik, agar bisa digunakan untuk mendapatkan informasi demi mewujudkan ke
Jakarta (ANTARA) -
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia mendorong kemandirian belajar masyarakat dengan mengoptimalkan aplikasi BintangPusnas Edu yang merupakan bagian dari aplikasi super (super apps) BintangPusnas.
 
Sosialisasi aplikasi BintangPusnas Edu difokuskan kepada seluruh guru, dosen, dan pengelola (admin) perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi, juga pengguna aplikasi BintangPusnas yang diikuti secara daring di Jakarta pada Senin.
 
“Sesuai dengan tagline aplikasi BintangPusnas Edu yakni perpustakaan mendekati masyarakat, aplikasi diharapkan dapat disebarkan oleh bapak/ibu pengajar dan pengelola kepada anak didik, agar bisa digunakan untuk mendapatkan informasi demi mewujudkan kemandirian belajar,” kata Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi Perpusnas RI Nurcahyono.

Ia mengatakan, BintangPusnas Edu merupakan perpaduan antara perpustakaan dan lembaga pendidikan dalam rangka mewujudkan kemandirian belajar, sehingga aplikasi ini sudah sejalan dengan kurikulum Kemendikbudristek yakni merdeka belajar dan kampus merdeka.
 
“Hadirnya kurikulum merdeka belajar dan kampus merdeka, menunjukkan bahwa kurikulum di Indonesia harus lebih baik, kurikulum tersebut mendukung kegiatan pembelajaran berbasis pada project, menggunakan metode pembelajaran tingkat tinggi dan berbasis pada penyelesaian masalah (problem solving),” katanya.
 
Ia menjelaskan fitur di dalam BintangPusnas Edu ini tidak terbatas pada buku digital saja, tetapi juga terdapat buku audio, video, dan tutorial pembelajaran dengan berbagai bentuk variasi, yang memiliki berbagai kelebihan dan telah berkembang jauh lebih baik.
 
Beberapa kelebihan tersebut di antaranya, adanya fitur anotasi atau catatan, kemudahan pencarian kata yang terkandung dalam buku digital, sitasi bagian buku lengkap dengan sumbernya, hingga fitur konten kreator yang merupakan kumpulan video internal dan eksternal pilihan tim konten kreator Perpusnas.
 
Fitur terbaru dalam BintangPusnas Edu juga memiliki fitur khusus yang bisa diakses oleh pengelola atau admin dari perpustakaan, yakni koordinasi dan komunikasi melalui pertemuan secara virtual.
 
BintangPusnas Edu saat ini, kata dia, telah memiliki koleksi lebih dari 1,3 juta buku digital, dengan 8.563 pengguna dan 1.234 peminjam aktif sampai dengan Bulan April 2023.
 
“Sebanyak 8.563 pengguna itu perlu ditingkatkan, untuk itu kami berharap Bapak/Ibu guru, dosen, dan pengelola perpustakaan agar bisa aktif menyebarkan aplikasi ini agar anak didik dapat menggunakannya untuk pembelajaran mandiri, demi mendukung kurikulum merdeka belajar dan kampus merdeka,” katanya.

Ia juga mengatakan, demi mengoptimalkan penggunaan BintangPusnas Edu, Perpusnas berharap seluruh pustakawan juga perpustakaan memiliki sertifikasi.
 
“Harapan kami, seluruh perpustakaan umum dan khusus, juga pustakawannya bisa terakreditasi, melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan berbagai seminar yang diselenggarakan seperti ini,” demikian Nurcahyono.

Baca juga: Perpusnas luncurkan aplikasi pendataan perpustakaan berbasis wilayah

Baca juga: Perpusnas : PSBB bisa diisi dengan membaca buku melalui aplikasi

Baca juga: Penerbit : UU SSKCKR permudah pencarian sumber belajar

Baca juga: Perpusnas: Perpustakaan daerah dongkrak indeks literasi masyarakat

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023